Pasukan Amerika di Suriah Diserang 5 Drone Pembawa Bahan Peledak, Pejabat AS Percaya Iran Terlibat

26 Oktober 2021, 11:19 WIB
Foto ilustrasi drone yang dimiliki militer Iran.* /Iranian Army/WANA /via Reuters

ZONA PRIANGAN - Lima pesawat tak berawak (drone) menyerang pangkalan militer Amerika Serikat di al-Tanf di Suriah.

Para pejabat AS percaya, serangan itu didukung Iran, walau drone tersebut tidak diterbangkan dari Teheran, lapor The Associated Press.

Lima drone yang diterbangkan itu melancarkan serangan sengit dengan membawa bahan peledak.

Baca Juga: Biadab, Jemaah Shalat Shubuh Diberondong Tembakan, 18 Orang Tewas dan 4 Lainnya Terluka di Masjid Mazakuka

Serangan menghantam sisi garnisun al-Tanf AS dan sisi tempat pasukan oposisi Suriah berada.

Tidak ada pasukan Amerika Serikat yang tewas atau terluka. Namun serangan itu makin memanaskan hubungan Amerika Serikat dan Iran.

Pemerintahan Biden pekan ini mengatakan upaya diplomatik internasional untuk membawa Iran kembali ke kesepakatan nuklir 2015 berada di “tempat kritis” dan kesabaran AS menipis.

Baca Juga: Bos Neo Nazi Rencanakan Pembunuhan Tokoh Yahudi, Kaum Gay, Umat Muslim dan Pelaku Seks Beda Ras

Dikutip Aljazeera, pasukan AS dan koalisi berpangkalan di al-Tanf untuk melatih pasukan Suriah berpatroli guna melawan militan ISIS.

Pangkalan itu terletak di jalan yang berfungsi sebagai penghubung penting bagi pasukan yang didukung Iran dari Teheran ke Lebanon selatan dan Israel.

Juru bicara Pentagon John Kirby menolak memberikan rincian ketika ditanya tentang laporan tersebut selama konferensi pers Senin.

Baca Juga: Tujuh Singa yang Lapar Menggigit Kaki dan Punggung Jerapah tapi yang Terjadi Sangat Mengejutkan

Kirby menyebutnya sebagai "serangan yang kompleks, terkoordinasi dan disengaja" dan mengatakan AS telah melihat yang serupa sebelumnya dari kelompok milisi Syiah yang didukung oleh Iran.

Tapi dia tidak mau menjelaskan secara spesifik dan mengatakan dia tidak memiliki informasi terbaru tentang amunisi yang digunakan dalam serangan itu.

Kirby juga menolak untuk mengatakan apakah pasukan telah diperingatkan sebelumnya, atau apakah AS bermaksud untuk membuat tanggapan militer.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler