ZONA PRIANGAN - Suami istri Jonathan dan Diana Toebbe didakwa sehubungan dengan penjualan rahasia kapal selam nuklir AS.
Pasangan dari Maryland itu sempat akan melarikan diri, namun pengacaranya mengatakan itu semata-mata membenci Presiden Donald Trump.
Jaksa menentang pembebasan mereka dengan jaminan, karena terdakwa spionase itu merasa sudah ada negara lain yang menampung.
Baca Juga: Sandwich Mahal Seharga Rp1,4 Miliar Dibeli oleh FBI, Ternyata Isinya Sangat Mencengangkan
Pada sidang pada hari Rabu, pengacara Diana menyampaikan pesan tambahan bahwa perbuatan dia hanya termotivasi oleh penghinaan terhadap presiden Partai Republik.
"Diana bukan takut ditangkap, tapi meninggalkan Amerika karena alasan politik," tulis pengacara Barry Beck yang dikutip rt.com.
Mosi pembelaan mengutip pesan dari Diana kepada Jonathan dari Maret 2019, mengatakan "Kita harus keluar" dan bahwa "seluruh sistem dicurangi".
Baca Juga: Jet Tempur Inggris F-35 Lightning Jatuh ke Laut, Ada Kekhawatiran Kapal Selam Rusia Curi Teknologi
Tuduhan curang itu mengacu pada perilaku mantan manajer kampanye Trump, Paul Manafort.
Diana juga mengirim SMS tentang menerima Presiden Prancis Emmanuel Macron "atas tawarannya untuk menampung pengungsi ilmiah," menurut laporan itu.
Pasangan Annapolis ditangkap di sebuah lokasi di West Virginia di mana agen rahasia FBI yang menyamar sebagai pembeli menyuruh mereka untuk bertemu.
Baca Juga: Bentrokan di Atas Laut Hitam, Rusia Kirim Jet Tempur Cegat Pesawat Mata-mata RC-135
Jonathan, seorang insinyur Angkatan Laut AS, didakwa mencoba menjual informasi tentang kapal selam nuklir kelas Virginia kepada pemerintah asing.
Diana dituduh melayani sebagai pengintai pertukaran "dead drop".
Dalam satu contoh, Diana diduga menempatkan kartu SD yang berisi informasi reaktor nuklir rahasia di dalam sandwich selai kacang.
Baca Juga: Tom Cruise Duduk di Sayap Pesawat Boeing B75N1 Stearman yang Terbang di Langit Cambridge
Pasangan itu kemudian memberikan kunci dekripsi untuk kartu tersebut, dengan imbalan total cryptocurrency senilai $30.000, menurut dakwaan.***