Amerika Serikat Konsentrasi di Ukraina, Rusia Justru Memperkuat Militer di Benua Amerika

27 Januari 2022, 12:01 WIB
Sistem pertahanan rudal S-400 Rusia.* /Reuters/

ZONA PRIANGAN - Militer Rusia akan memperluas pengaruhnya ke negara-negara di Benua Amerika dan itu membuat Amerika Serikat (AS) khawatir.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov tidak menampik jika militer Rusia menancapkan kekuatannya di Kuba, Venezuela, dan Nikaragua.

Sementara AS dan NATO konsentrasi atas ancaman invasi di Ukraina, Rusia justru sukses menjalin kerja sama dengan Kuba, Venezuela, dan Nikaragua.

Baca Juga: Amerika Serikat Akan Menyerang Belarus jika Membantu Rusia, Oleg Gaidukevich: Ancaman Itu Sangat Lucu

Sergey Lavrov melaporkan bahwa Presiden Vladimir Putin baru-baru ini berbicara dengan para pemimpin tiga negara Amerika Tengah itu.

Di depan Duma -- parlemen Rusia -- Lavrov menjelaskan Putin telah sepakat untuk bekerja sama memperkuat militer di Kuba, Venezuela, dan Nikaragua.

“Presiden Putin mengadakan percakapan telepon baru-baru ini dengan rekan-rekannya dari tiga pemerintah itu," tutur Lavrov yang dikutip rt.com.

Baca Juga: Seperti Film Horor, Perut Ikan Paus Sperma Meledak, Seisi Kota Tainan Dilumuri Darah dan Jeroan

Dia mencatat bahwa Rusia telah memiliki hubungan dekat dengan negara-negara itu di banyak bidang, termasuk militer dan teknis militer.

Ditanya tentang prospek peningkatan kerja sama militer dengan ketiga negara, Lavrov menjawab, untuk waktu dekat, kami mengandalkan pertemuan rutin komite terkait.

Awal bulan ini, Wakil Menteri Luar Negeri Moskow Sergey Ryabkov ditanya tentang kemungkinan mengirim pasukan ke Amerika Latin, dan dia menolak untuk mengesampingkan kemungkinan itu.

Baca Juga: Buaya Pura-pura Mati, Ketika Ditelan Piton Ternyata Menyerang dari dalam Membuat Ular Itu Perutnya Pecah

“Ini adalah gaya Amerika untuk memiliki beberapa pilihan untuk kebijakan luar negeri dan militernya,” katanya.

“Presiden Rusia telah berbicara beberapa kali tentang tindakan apa yang bisa diambil, misalnya melibatkan Angkatan Laut Rusia, jika ada hal-hal yang memprovokasi Rusia," tegasnya.

“Tapi kami tidak menginginkan itu. Para diplomat harus mencapai kesepakatan,” katanya.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com

Tags

Terkini

Terpopuler