ZONA PRIANGAN - Pejabat intelijen NATO mendapat bocoran bahwa Belarus mengizinkan Rusia menembakan nuklir dari wilayahnya.
Jika nuklir Rusia ditempatkan ke Belarus, maka serangan ke Ukraina lebih dekat dan efektif dan hal itu dikhawatirkan NATO.
Sejauh ini, Presiden Belarus Alexander Lukashenko mengizinkan Rusia menggunakan negaranya untuk melancarkan serangan ke Ukraina tapi tidak ambil bagian dalam konflik secara langsung.
Baca Juga: Penyaji Koktail di Superyacht Scheherazade Milik Vladimir Putin Bisa Jadi Seorang Agen Rahasia
Pejabat intelijen NATO mengatakan kepada NBC: “Pemerintah Belarus menyediakan lahan untuk penyebaran nuklir Rusia."
"Saya tidak memberi tahu Anda bahwa mereka akan menempatkan nuklir di sana besok," ujarnya.
Dia menambahkan: "Tapi langkah politik sudah disiapkan untuk menerima senjata nuklir jika keputusan seperti itu dibuat."
Pejabat NATO itu menegaskan: “Kenyataannya adalah bahwa tidak ada pihak yang memiliki keunggulan atas yang lain.”
Intelijen NATO menyebut, meskipun presiden Vladimir Putin tidak membuat kemajuan yang signifikan selama dua minggu terakhir, ia tampaknya tidak mau mengakui kegagalan.
“Jadi apa yang terjadi ketika Anda memiliki dua kekuatan ini kemudian saling bergesekan dengan cara ini? Korban jiwa dan kerusakan akan cukup parah,” kata pejabat NATO itu.
“Tidak ada pihak di sini yang bisa menang. Tidak ada pihak yang akan menyerah,” ucapnya yang dikutip Daily Star.
Dalam berita lain, angka bocoran jumlah tentara Rusia yang tewas jauh lebih tinggi daripada angka resmi Kremlin, sebuah laporan baru mengungkapkan.
Tabloid Rusia Komsomolskaya Pravda mengatakan bahwa menurut nomor Kementerian Pertahanan Rusia, hampir 10.000 tentara Putin dilaporkan tewas sejak perang dengan Ukraina dimulai pada 24 Februari.
Baca Juga: Vladimir Putin Kembali Dapat Pukulan, Batalyon Kastus Kalinovsky Belarus Justru Membela Ukraina
Statistik yang bocor menyatakan bahwa 9.861 tentara telah tewas, yang jauh lebih besar dari jumlah yang tercatat terbaru yang mencapai ratusan.
Yaroslav Trofimov, Kepala Koresponden Luar Negeri The Wall Street Journal, memposting temuan itu di Twitter hari ini (Senin, 21 Maret).
"Komsomolskaya Pravda, tabloid pro-Kremlin, mengatakan bahwa menurut nomor kementerian pertahanan Rusia, 9.861 tentara Rusia tewas di Ukraina dan 16.153 terluka," tulisnya.
Baca Juga: Gegara Perang Rusia Lawan Ukraina, Stok Indomie di Pasaran Kota Medan Mulai Berkurang
"Angka KIA Rusia resmi terakhir, pada 2 Maret, adalah 498. Menarik bahwa seseorang memposting nomor yang bocor," paparnya.***