Pejuang Ukraina Menyerah Setelah Digempur Tentara Bayaran Grup Wagner dalam Pertempuran di Kota Popasna

5 Mei 2022, 20:05 WIB
Rekaman drone menunjukkan pertempuran jarak pendek di Kota Popasna, Ukraina.* T /elegram /Rybar

ZONA PRIANGAN - Tentara bayaran Rusia dari Grup Wagner terlalu kuat bagi pejuang Ukraina dalam pertempuran jarak dekat di Kota Popasna wilayah Donbass.

Dari rekaman drone Rusia yang sudah diverifikasi media Barat, tentara Grup Wagner menyerbu pertahanan Ukraina.

Selain bertukar tembakan, kedua kubu saling melempar granat. Mereka saling berhadapan dalam rumah yang bersebelahan.

Baca Juga: Tentara Belarus Lakukan Pergerakan Tiba-tiba di Perbatasan Ukraina, Bantu Pasukan Rusia Menipu Pejuang Kiev

Beberapa kali terlihat ledakan granat disusul kepulan asap hitam. Ketika pejuang Ukraina bertahan, tentara Grup Wagner ke luar rumah untuk melempar granat di rumah sebelahnya.

Tentara Grup Wagner mendapat tugas dari Vladimir Putin untuk membersihkan Kota Popasna yang strategis dari para pejuang Ukraina.

Seluruh bentrokan direkam oleh apa yang dianggap sebagai drone pengintai Rusia yang memantau pertempuran tersebut.

Baca Juga: Militer Ukraina Mengejek Kremlin, Memposting Ratusan Kuburan dengan Nisan Berbentuk Drone Rusia

Belakangan, para pejuang Ukraina terlihat menyerah dan dipaksa untuk berbaring tengkurap sebelum digiring pergi.

Rekaman pertempuran awalnya diposting di saluran Telegram pro-Rusia dengan video tersebut kemudian di-geolocated dan diverifikasi keasliannya oleh outlet berita Barat.

Itu terjadi saat serangan baru Rusia di Donetsk pada Selasa menewaskan 21 warga sipil dan melukai 27 lainnya, kata gubernur regional Pavlo Kyrylenko.

Baca Juga: Tentara Ukraina Menyerang Dua Desa di Rusia, Suara Tembakan Terdengar di Zhuravlyovka dan Nekhoteevka

Dia mengatakan angka itu merupakan jumlah kematian harian tertinggi di kawasan itu sejak bulan lalu.

Serangan dan penembakan juga meningkat di Luhansk, dengan daerah yang paling sulit adalah Popasna, di mana tidak mungkin untuk mengatur evakuasi, kata gubernur daerah Serhiy Haiday.

"Tidak ada kota yang aman di wilayah Luhansk," katanya di Telegram yang dikutip Express.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler