ZONA PRIANGAN - Kapal kargo berbendera Rusia, Zhibek Zholy disita oleh otoritas Turki dengan tuduhan melakukan pengangkutan gandum ilegal dari Ukraina.
Duta Besar Ukraina untuk Turki, Vasily Bodnar mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Pemerintah Recep Tayyip Erdogan dalam penanganan kapal Rusia itu.
Kapal Zhibek Zholy saat ini berdiri di pintu masuk pelabuhan, telah ditahan oleh otoritas bea cukai Turki.
Menurut Vasily Bodnar, penyelidik akan memutuskan nasib kapal pada hari Senin ini, 4 Juli 2022.
Sebelumnya, diplomat Ukraina mendesak pihak berwenang Turki untuk menahan kapal Zhibek Zholy, dengan alasan pencurian hasil pertanian.
Kapal berangkat dari pelabuhan Laut Azov di Berdyansk, yang terletak tidak jauh dari kota Mariupol – yang dikendalikan oleh pasukan Rusia dan milisi Donbass.
Zhibek Zholy tiba di pelabuhan Karasu di Turki dan tak lama kemudian disita, tulis Bodnar dalam serangkaian posting Twitter.
Diplomat itu juga mengatakan bahwa misi tersebut memiliki “komunikasi yang baik dan kerja sama yang erat” dengan pihak Turki.
Dikutip rt.com, Vasily Bodnar yakin keputusan yang disepakati akan mencegah upaya untuk melanggar kedaulatan Ukraina.
Kapal itu diduga memuat sekitar 4.500 ton biji-bijian di Berdyansk, lapor Reuters, mengutip seorang pejabat Ukraina yang tidak disebutkan namanya.
Kantor berita itu juga mencatat bahwa Kantor Kejaksaan Agung Ukraina mengirim surat ke Kementerian Kehakiman Turki pada akhir Juni, mengklaim kapal itu terlibat dalam ekspor ilegal gandum Ukraina.
Menurut surat itu, kapal itu mengangkut 7.000 ton kargo. Ukraina kemudian meminta Turki untuk melakukan pemeriksaan kapal laut ini, menyita sampel biji-bijian untuk pemeriksaan forensik untuk menentukan asalnya.
Perusahaan KTZ Express yang berbasis di Kazakhstan, yang memiliki Zhibek Zholy, mengatakan kepada Reuters bahwa kapal itu disewakan ke perusahaan Rusia bernama Green Line, yang tidak dikenakan sanksi apa pun.
Pihak berwenang Rusia belum mengomentari perkembangan tersebut.***