Gempuran Pasukan Vladimir Putin yang Bertubi-tubi di Pabrik Baja Illich, Membuat Marinir Ukraina Menyerah

1 Agustus 2022, 04:45 WIB
Hlib Stryzhko dengan Marinir Ukraina di masa sebelum perang.* /Hlib Stryzhko/

ZONA PRIANGAN - Serangan pasukan Vladimir Putin yang bertubi-tubi di Kota Mariupol membuat Marinir Ukraina menyerah.

Satu di antara tentara Ukraina yang ditawan yakni, Hlib Stryzhko. Dia terpaksa menjadi tawanan karena lukannya yang sangat parah.

Sebelum dibebaskan dalam pertukaran tawanan yang disepakati Moskow dan Kiev, Hlib Stryzhko mengungkapkan dirinya mengalami penyiksaan.

Baca Juga: Angkatan Laut Rusia Dapat Pasokan Rudal Jelajah Zirkon, Vladimir Putin: Siap Laksanakan Tugas Tempur

Kini Hlib Stryzhko masih dalam perawatan medis di rumah sakit Kiev. Namun semangatnya tetap menggebu untuk kembali ke garis depan.

Dia memegang teguh motor Marinir yang dikenal sebagai "Semper Fidelis" (selalu setia) membela Ukraina.

"Saya ingin kembali ke Korps Infanteri Angkatan Laut Ukraina, tetapi keputusan akhir akan diambil dari dokter militer," kata pria berusia 26 tahun itu kepada Express.co.uk dalam sebuah wawancara dari ranjang rumah sakitnya di Kiev.

Baca Juga: Klaim Rusia, Drone Tempur Ukraina Melakukan Serangan ke Markas Armada Laut Hitam di Krimea

"Jika saya tidak diizinkan untuk terus berada di Marinir, saya akan melakukan apa pun yang saya bisa untuk membantu mendekati kemenangan Ukraina," ucap Hlib Stryzhko.

Stryzhko terluka saat bertempur di Pabrik Besi dan Baja Illich di Mariupol pada tahap awal invasi Rusia ke Ukraina.

Dengan rahang dan panggul yang patah, serta kehilangan penglihatan di satu mata, dia diberitahu bahwa kesempatan terbaiknya untuk mendapatkan perhatian medis adalah dengan musuh. Jadi, memilih untuk tetap hidup, dia menjadi tawanan perang.

Baca Juga: Roket China Nyaris Masuk Indonesia tapi Jatuh di Samudera Hindia Dekat Khucing Sarawak Malaysia

Saat berada di penjara, beberapa perawat, jelasnya, akan membawakan makanan dan memberinya makan. Tapi dia meletakkan makanan dan menantangnya untuk makan sendiri, yang karena luka-lukanya dia tidak dapat melakukannya.

Dia berkata: "Mereka akan meletakkannya di suatu tempat di dekat tempat tidur dan memberi tahu saya dengan cara yang sangat menjijikkan bahwa saya harus makan sendiri."

"Dan tentu saja, saya tidak bisa makan sendiri, jadi mereka mengambil lagi makanannya begitu saja," kenang Hlib Stryzhko.

Baca Juga: Muhammad Awal, Bocil Paling Kaya di Dunia, Punya Lamborghini Aventador dan Bentley Flying Spur

Berminggu-minggu mengalami penyiksaan fisik dan psikologis, Stryzhko selangkah lebih dekat menuju kebebasan saat ia muncul bersama tahanan Ukraina lainnya dalam sebuah video yang diterbitkan di Telegram oleh separatis yang didukung Rusia.

Saat itu, Hlib Stryzhko nyaris tidak sadar, menyebutkan namanya.

Marinir, yang berasal dari pusat Kota Poltava itu, mengatakan: "Beginilah cara teman-teman saya, orang-orang dekat saya, mengetahui bahwa saya masih hidup dan di penjara."

Baca Juga: Rusia Pernah Kalah Perang Melawan Chechnya tapi Tahun 1999 Pasukan Vladimir Putin Membantai Prajurit Chechen

Tapi apa tujuan memposting rekaman seperti itu? Menurut Stryzhko, ini semua tentang bermain dengan moral bangsa yang dilanda perang.

Dia berkata: "Ini tentang demoralisasi orang-orang dekat dan kerabat dan keluarga para prajurit."

Menyarankan Moskow mencoba untuk memikat Ukraina agar menyerah melalui langkah-langkah seperti itu, dia bertanya: "Dapatkah Anda bayangkan apa yang akan terjadi jika setiap hari mereka mempublikasikan banyak video dari mereka yang berada dalam kondisi kesehatan yang buruk?"

Baca Juga: 200 Tentara Bayaran Grup Wagner Tewas, Mereka Terkepung oleh Pejuang Kiev di Gym Kota Kadiivka

Mengutuk Kremlin sebagai rezim yang hanya "memahami bahasa agresi dan kekuasaan", dia menambahkan: "Ini hanya konfirmasi lebih lanjut bahwa Rusia dan peradaban, mereka tidak bekerja sama."

Stryzhko akhirnya menjadi bagian dari pertukaran tahanan yang disepakati antara Kiev dan Moskow yang mengembalikan selusin marinir yang terluka di pabrik baja Illich.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler