ZONA PRIANGAN - Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan lolos dari maut setelah pesawat yang ditumpanginya melakukan pendaratan darurat pada hari Sabtu karena kesalahan teknis di udara, demikian menurut laporan media lokal.
Menurut laporan Daily Pakistan yang mengutip laporan saluran televisi lokal mengatakan Imran Khan sedang dalam perjalanan menuju Gujranwala dengan menumpang pesawat khusus untuk berpidato pada rapat umum pada hari Sabtu.
Pilot pesawat kemudian menghubungi menara kontrol dan berhasil mendaratkan pesawat dengan selamat. Khan melanjutkan perjalanannya ke Gujranwala melalui jalan darat setelah pendaratan darurat.
Baca Juga: Tidak Lama Lagi Akan Dibuka Resor Mewah Pertama di Dunia Berbentuk Replika Bulan di Dubai
Mengutip pemimpin PTI Azhar Mashwani, Daily Pakistan melaporkan bahwa pesawat Khan kembali ke Islamabad segera setelah lepas landas karena cuaca buruk.
"Laporan kesalahan teknis di pesawat tidak benar," cuit pemimpin PTI itu, dikutip ZonaPriangan.com dari Asian News International (ANI).
Ketua Pakistan Tehreek-e-Insaf telah menyerukan kepada para pekerja dan orang-orang untuk menunjukkan solidaritas dengannya.
Baca Juga: Selain Kohinoor, Berikut Ini Ada Empat Barang yang Dijarah Inggris dari Negara Lain
Berbicara pada rapat umum di Gujranwala, ketua Pakistan Tehreek-e-Insaf secara langsung memperingatkan bahwa mereka akan bertanggung jawab jika negara dan ekonomi "jatuh lebih jauh" di bawah pemerintahan yang berkuasa.
"Saya berbicara kepada orang-orang yang memiliki kekuatan," katanya di Stadion Jinnah.
"Saya ingin bertanya kepada lembaga ... bagaimana pemerintah ini menjatuhkan negara dan ekonomi ini ... Saya tahu bahwa Anda menyebut diri Anda netral tetapi bangsa ini akan meminta Anda bertanggung jawab atas cara negara ini jatuh," ujarnya.
Baca Juga: Arkeolog Menemukan Gigi Manusia Purba Berusia 1,8 Juta Tahun di Georgia
"Mereka akan menahan Anda. Anda bertanggung jawab karena Anda bisa mencegah negara terperosok di rawa ini tetapi Anda tidak melakukan apa-apa," tambahnya.
Imran Khan menghadapi tuduhan penghinaan dari pengadilan lantaran membuat pernyataan kontroversial terhadap seorang hakim wanita.***