Puluhan Rudal Shahid Buatan Iran Menghancurkan Kota Kiev, Perang Rusia-Ukraina Semakin Panas

10 Oktober 2022, 18:06 WIB
Kota Kiev diserang rudal Shahid buatan Iran yang digunakan pasukan Vladimir Putin.* /Kyiv /Independent

ZONA PRIANGAN - Puluhan rudal Shahid buatan Iran diluncurkan pasukan Vladimir Putin dengan target ibukota Ukraina, Kiev.

Serangan rudal ke Kiev itu menyusul ancaman Vladimir Putin yang akan balas dendam setelah kehancuran Jembatan Kerch di Krimea.

Ledakan rudal Shahid di Kota Kiev menghancurkan sejumlah gedung dan membakar mobil.

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Mengamuk, Balas Dendam Meledakkan Kota Kiev agar Ukraina Segera Menyerah

Delapan warga sipil dilaporkan tewas di lokasi ledakan, sementara petugas penyelamat masih mencari korban di puing-puing bangunan.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan serangan itu menargetkan pasokan energi dan orang-orang, dan dipilih untuk menyebabkan sebanyak mungkin kerusakan pada warga sipil.

Dia mengatakan kepada wartawan: "Pagi itu sulit. Kami berurusan dengan teroris. Puluhan rudal Shahid Iran. Mereka memiliki dua target."

Baca Juga: Ngeri, Rusia Bakal Lakukan Perang Tanpa Aturan Sebagai Balasan Terhadap Serangan di Jembatan Kerch

"Fasilitas energi - di seluruh negeri. Wilayah Kiev dan wilayah Khmelnytsky, Lviv dan Dnipro, Vinnytsia, wilayah Frankiv, Zaporizhzhia, wilayah Sumy, wilayah Kharkiv, wilayah Zhytormyr, wilayah Kirovohrad, selatan."

"Mereka menginginkan kepanikan dan kekacauan, mereka ingin menghancurkan sistem energi kita," ujar Zelensky yang dikutip Express.

"Target kedua adalah orang-orang. Waktu dan target seperti itu dipilih secara khusus untuk menyebabkan kerusakan sebanyak mungkin. Tetap di tempat penampungan hari ini. Selalu ikuti aturan keselamatan," ucapnya.

Baca Juga: Lumba-lumba Militer Rusia Gagal Menjaga Jembatan Kerch, Pasukan Vladimir Putin dalam Bahaya

"Dan selalu ingat: Ukraina ada di sini sebelum musuh ini muncul, Ukraina akan ada di sini setelahnya," tegas Zelensky.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan pada hari Senin bahwa dia mempersingkat perjalanan ke Afrika setelah serangan rudal Rusia di negaranya.

Dia juga mengungkapkan kemarahannya atas serangan itu dan mereka yang menyerukan Kiev untuk terlibat dalam pembicaraan damai dengan Putin.

Baca Juga: Belarus Ketakutan Terhadap Serangan Ukraina, Minsk Tuduh Kiev Menghancurkan Semua Jembatan

Dalam sebuah posting media sosial, dia menulis: "Beberapa serangan rudal Rusia di seluruh Ukraina. Satu-satunya taktik Putin adalah teror di kota-kota Ukraina yang damai, tetapi dia tidak akan menghancurkan Ukraina."

"Ini juga tanggapannya terhadap semua penolong yang ingin berbicara dengannya tentang perdamaian: Putin adalah teroris yang berbicara dengan rudal," pungkasnya.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler