ZONA PRIANGAN - Rencana serangan besar-besaran pasukan Vladimir Putin menghadapi kendala atas pemberontakan wajib militer.
Video yang beredar di akun Twitter Visegrád 24 menunjukkan, para wajib militer menolak dikirim ke garis depan di Ukraina.
Mereka beralasan pelatihan yang diterima tidak memadai, selain itu peralatan perang yang diterima sangat buruk.
Saat berada di pusat pelatihan militer Kota Kazan, para wajib militer memaksa ingi pulang kembali ke rumah masing-masing.
Mereka mendobrak pintu gerbang untuk ke luar. Sempat terjadi kericuhan dengan penjaga pintu gerbang. Namun wajib militer akhirnya berhasil mendobrak.
Rekaman itu menunjukkan wajib militer berseragam berbaris menuju gerbang yang dijaga dan menuntut untuk diizinkan ke luar.
Setelah perkelahian singkat, orang-orang itu membuka paksa gerbang dan berbaris keluar.
Akun Twitter Visegrád 24 membagikan video dengan judul: "Pemberontakan di pangkalan militer di Rusia Kota Kazan."
"Orang-orang yang dimobilisasi sebagian sudah muak dengan perawatan dan peralatan yang buruk, dan memutuskan untuk kembali ke rumah," tulisnya yang dikutip Express.
Baca Juga: Misi Prajurit Chechnya untuk Membunuh Sejumlah Pemimpin Top Ukraina hingga Kini Belum Terwujud
Penjaga mencoba menghentikan mereka tetapi kalah jumlah. Para wajib militer akhirnya berhasil pulang dan menghindari perang di Ukraina.***