Ini Ancaman Terhadap Prajurit Vladimir Putin yang Menolak ke Medan Perang Ukraina, Sudah Ada Korbannya

28 Desember 2022, 16:07 WIB
Seorang prajurit Rusia berbicara kepada tentara cadangan di sebuah titik pertemuan dalam rangka mobilisasi sebagian pasukan, yang bertujuan untuk mendukung kampanye militer negara itu di Ukraina, di kota Volzhsky di wilayah Volgograd, Rusia 28 September 2022. /REUTERS/Stringer

ZONA PRIANGAN - Prajurit Vladimir Putin yang menolak dikirim ke garis depan tidak hanya dimasukkan ke krangkeng ruang bawah tanah, tapi juga menghadapi tuntutan pidana.

Itu bukan omong kosong, karena Vladimir Putin sudah melakukan amandemen undang-undang pidana yang memungkinkan tentara masuk penjara.

Siapa pun, warga Rusia bisa ditindak mengemukakan pendapat menolak perang ke Ukraina. Contoh kasusnya kini sudah terjadi.

Baca Juga: 8 Prajurit Vladimir Putin Kabur dari Perang Luhansk ke Kaliningrad, Tertangkap Membawa AK-74 dan Kalashnikov

Dokumen pengadilan menyebutkan, prajurit Alexey Breusov dijatuhi hukuman penjara satu tahun delapan bulan.

Alexey Breusov dituduh menolak gagasan untuk mengambil bagian dalam permusuhan di negara tetangga Ukraina.

Pengadilan garnisun Petropavlovsk-Kamchatsky Rusia di Timur Jauh menuduh Breusov "melanggar piagam layanan internal tentara Rusia".

Baca Juga: Amerika Serikat Bantu Militer Ukraina dalam Melakukan Serangan Jalur Cepat yang Menghancurkan Rusia

Breusov dinyatakan bersalah berdasarkan entri baru pasal Pengadilan Kriminal Rusia, yang diberlakukan ketika Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani paket amandemen KUHP terkait dinas militer pada 24 September.

Dikutip Express, Kepala kelompok hak asasi manusia Agora, Pavel Chikov, melaporkan bahwa kasus pidana terhadap Breusov telah dibuka.

Dia mengatakan itu adalah contoh pertama hukuman pidana di Rusia karena kegagalan melaksanakan perintah di masa perang.

Baca Juga: Jika Tentara Ukraina Merebut Kota Kreminna di Luhansk maka Pertahanan Pasukan Vladimir Putin Akan Runtuh

Breusov telah mengajukan banding atas keputusan tersebut di Pengadilan Armada Samudera Pasifik, yang diperkirakan akan disidangkan bulan depan.

Laporan tentang tentara Rusia yang berjuang dalam kondisi musim dingin yang brutal dengan pasokan peralatan yang buruk telah membuat banyak pasukan Moskow mereka tidak mau pergi ke garis depan.

Video peserta pelatihan Rusia yang mabuk berlebihan dan memberontak terhadap komandan mereka mencerminkan tentara yang tidak mau berperang.

Baca Juga: 300 Marinir Rusia Mati Seperti Lalat Akibat Strategi Perang yang Salah di Wilayah Pavlivka dan Ugledar

Tetapi Kremlin telah mencap mereka yang enggan berperang di Ukraina sebagai pengkhianat, sambil memuji patriotisme mereka yang telah melakukan perjalanan ke garis depan.

Alexey Breusov diberi perintah untuk pergi ke Ukraina pada awal Oktober, menurut media lokal Kam 24.

"Dia mengetahui mobilisasi yang diumumkan di Rusia tetapi tidak mau mengambil bagian dalam permusuhan dan menolak untuk mengikuti perintah komandan untuk dikerahkan ke daerah operasi militer khusus”, lapor Kam 24, mengutip putusan pengadilan.

Baca Juga: Ramzan Kadyrov Desak Rusia Merebut Kembali Swiss Setelah Menghancurkan Ukraina dengan Senjata Nuklir

Terlepas dari keyakinan kelompok hak asasi manusia Rusia bahwa hukuman karena menolak berperang akan minimal, Breusov dijatuhi hukuman penjara hampir dua tahun.

Selain tentara karir, ratusan pria Rusia yang dimobilisasi dilaporkan menolak untuk berperang begitu mereka dikirim ke Ukraina.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler