Planet Ceres Memiliki Air Laut di Bawah Permukaannya

11 Agustus 2020, 21:45 WIB
Air asin atau cairan asin didorong dari reservoir di bawah permukaan planet kerdil Ceres.*/ NASA /

ZONA PRIANGAN – Planet kerdil Ceres telah lama dipercaya sebagai batu antariksa yang tandus, namun hasil dari misi eksplorasi ternyata merupakan dunia samudera karena memiliki reservoir air laut di bawah permukaannya.

Ceres adalah objek terbesar di sabuk asteroid antara Planet Mars dan Planet Jupiter dan memiliki gaya gravitasinya sendiri, ini memungkinkan wahana NASA, Dawn menangkap citra-citra resolusi tinggi di permukaannya.

Kini sebuah tim ilmuwan dari Amerika Serikat dan Eropa telah menganalisis citra yang dikirim dari pengorbit tersebut, mengambil gambar sejauh 35 km dari asteroid ini.

Baca Juga: Mark Zuckerberg Masuk Kelompok Centimiliuner

Mereka memfokuskan pada kawah bernama Occator yang berusia 20 juta tahun, dan menemukan bahwa ada sebuah reservoir yang luas dari air asin di bawah permukaannya.

Beberapa studi yang dipublikasikan pada Senin, 10 Agustus 2020 dalam jurnal-jurnal

Nature Astronomy, Nature Geoscience, dan Nature Communications, telah memperjelas keberadaan planet kerdil, yang ditemukan oleh Giuseppe Piazzi pada 1801 ini.

Baca Juga: Menurut NASA Kita Hidup di Dalam Gelembung Raksasa Berbentuk Croissant Kempis

Dengan menggunakan pencitraan infra merah, tim telah menemukan keberadaan senyawa hydrohalite, materi yang biasa ada dalam es laut namun yang hingga kini tak pernah dideteksi di Bumi.  

Maria Cristina De Sanctis, dari Istituto Nazionale di Astrofisica, Roma Italia, mengatakan hydrohalite adalah tanda yang jelas bahwa Ceres memiliki air laut.

“Kita sekarang bisa mengatakan bahwa Ceres adalah semacam dunia samudera, seperti bulan-bulan milik Saturnus dan Jupiter,” katanya kepada AFP seperti dikutip laman theguardian.com, belum lama ini.

Baca Juga: Kacamata Mahatma Gandhi, Se-Ikonik Gitar Jimi Hendrix, Ditemukan di Pelelangan

Tim ini mengatakan deposit garam ini sepertinya telah terbentuk dalam 2 juta tahun, diperkirakan air asin ini naik dari bagian dalam planet, seperti dikatakan De Sanctis, ini bisa berimplikasi besar dalam studi di masa depan.

“Ditemukannya material ini di Ceres sangatlah penting dalam terminologi astrobiologi,” ujarnya. “Kita tahu bahwa mineral-mineral ini sangat perlu untuk munculnya kehidupan.”

Para peneliti AS menganalisis citra dari kawah Occator dan menemukan bahwa gundukan dan bukit yang ada di sana mungkin telah terbentuk saat air asin disemprotkan akibat tabrakan meteor pada permukaannya. ***

 

Editor: Yudhi Prasetiyo

Tags

Terkini

Terpopuler