Ilmuwan Menciptakan Cetak 3D Bangunan dari Tanah

26 Agustus 2020, 00:30 WIB
Sebuah bangunan hasil cetak 3D di Dubai.*/ theguardian.com /

ZONA PRIANGAN – Para ilmuwan telah mengembangkan sebuah metode cetak 3D bangunan ramah lingkungan menggunakan tanah setempat yang secara potensial bisa merevolusi industri konstruksi.

Teknologi ini dirancang menjadi alternatif berkelanjutan dalam bidang beton, yang bisa mengurangi emisi karbondioksida sebesar 7%, menurut Lembaga Energi Internasional, seperti dikutip laman theguardian.com, belum lama ini.

Sarbajit Banerjee, profesor sains dan teknik kimia dan material di Universitas A&M Texas, mengatakan, pencetakan 3D  secara cerdas memungkinkan mencetak muka bangunan arsitektur secara mudah.

Baca Juga: Bumi Kehilangan 28 Triliun Ton Es Kurang dari 30 Tahun

Walaupun menyesuaikan struktur ini dengan regulasi bangunan yang ada menjadi tantangan tersendiri.

Beton masih menjadi bahan utama digunakan di berbagai proyek konstruksi, namun beton tidak bisa didaur ulang dan memerlukan banyak energi untuk mencampur dan mengangkutnya.

Tujuan tim riset ini adalah untuk bisa mencetak struktur bangunan menggunakan jenis tanah yang mudah ditemukan di sekitarnya.

Baca Juga: Wanita Seksi Ini Diusir dari Tempat Gym, Kok Bisa?

“Sementara meluasnya penggunaan beton telah secara demokratis memberi akses ke hunian dan menumbuhkan kota-kota, namun juga sangat memakan biaya,” kata Banerjee.

“Walaupun berpindah ke beton cetak 3D akan mengancam penggunaan beton yang sudah mapan. Namun, kami memimpikan sebuah paradigma baru konstruksi yang menggunakan material dari alam.

Menggunakan bahan-bahan seperti itu akan merintis jalan untuk merancang bangunan yang secara spesifik menyesuaikan dengan kebutuhan iklim setempat.

Baca Juga: Kakek Ini Bagikan Hadiah Undian Rp 194 Miliar ke Anak-Cucunya

“Kita melihat ini berarti menyediakan habitat yang terhormat bagi kebutuhan dengan meningkatnya populasi di seluruh dunia.”

Penggunaan bahan-bahan lokal akan menurunkan kebutuhan jarak untuk pengangkutan beton, lebih jauh menurunkan dampak bangunan pada lingkungan hidup.

“Kita melihat riset ini tidak hanya berarti mengganti beton tapi memungkinkan membangun konstruksi di lingkungan yang sulit.

Baca Juga: Kumbang Robot Seberat 0, 01 ons Berbahan Bakar Methanol

Teknologi ini suatu saat bisa digunakan selain di Bumi, untuk membuat hunian di Bulan atau di Planet Mars.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Tags

Terkini

Terpopuler