Jeanette Epps, Wanita Afrika-Amerika Pertama yang Bekerja di Lingkungan Tanpa Gravitasi

- 4 Februari 2021, 11:04 WIB
Jeanette Epps, wanita Afrika-Amerika pertama yang bekerja di luar angkasa selama enam bulan.
Jeanette Epps, wanita Afrika-Amerika pertama yang bekerja di luar angkasa selama enam bulan. /udel.edu/Robert Markowitz/

ZONA PRIANGAN - Pada Mei 2018, Jeanette Epps mengorbit di Stasiun Angkasa Luar Internasional, menjadikannya sebagai awak Afrika-Amerika pertama.

Seperti dilansir laman ShareAmerica, dalam misi angkasa luarnya selama enam bulan itu, insinyur dirgantara dari Syracuse, New York ini melakukan penelitian dan eksperimen yang menjadi cikal bakal perjalanan NASA ke Mars.

Saat itu, Epps mengatakan dia ingin bekerja di lingkungan tanpa gravitasi: “Setelah [gravitasi] dihilangkan, Anda dapat melihat sifat sesungguhnya dari segala sesuatu,“ katanya. Dia mengatakan bahwa para ilmuwan telah belajar tentang genetika dan struktur sel dari percobaan di gravitasi nol.

Baca Juga: Astronot NASA Berhasil Mendarat di Laut Setelah 2 Bulan di Stasiun Antariksa Internasional

Penerbangan angkasa luar tersebut menjadi yang pertama baginya.

Epps tak pernah membayangkan dirinya akan pergi ke angkasa luar. Namun, saat dia berumur 9 tahun, kakak laki-lakinya melihat rapornya. “Kau bisa jadi insinyur dirgantara, dokter, bahkan mungkin astronot – mereka juga memilih wanita,” kata kakaknya. NASA mengumumkan bahwa Sally Ride menjadi wanita Amerika pertama yang pernah berada di angkasa luar.

Epps tertawa dan berkata bahwa menurutnya itu tidak mungkin. “Tapi aku pasti bisa menjadi insinyur dirgantara,” katanya dikutip laman ShareAmerica. Diapun berhasil menyelesaikan gelar doktor di Universitas Maryland tahun 2000. Setelah bertugas sebagai peneliti di Ford Motor Company, dan bekerja dengan pemerintah, Epps merasa ia memiliki apa yang diperlukan untuk pergi ke angkasa luar.

Baca Juga: NASA Berencana Misi ke Bulan Pada 2024, Telan Biaya Hingga 28 Miliar Dolar AS

Dari hampir 3.500 pelamar, Epps dipilih sebagai salah satu dari 14 kandidat kelas astronot NASA 2009.

Mentor

Misi Epps di Stasiun Angkasa Luar Internasional melanjutkan warisan astronot wanita kulit hitam. Pada 1992, Mae Jemison menjadi wanita Afrika-Amerika pertama di angkasa luar yang terbang dalam misi pesawat ulang-alik Endeavour. Joan Higginbotham dan Stephanie Wilson berbagai misi untuk membantu membangun Stasiun Angkasa Luar Internasional.

Figures mengeksplorasi ahli matematika Afrika-Amerika perintis NASA yang membantu badan antariksa itu menorehkan beberapa prestasi terbesarnya.

Baca Juga: Viral! NASA Membagikan Foto-foto Planet Mars Hasil Pemotretan Wahana Reconnaissance

Sebelum misi tahun 2018 nya itu, Epps terus-menerus melakukan pelatihan seperti jalan di angkasa luar, robotika, penerbangan jet, geologi, dan bahasa Rusia.

Dia berharap untuk membantu anak-anak muda menemukan potensi diri mereka dalam ilmu pengetahuan dan matematika seperti yang dia lakukan.

“Apapun yang Anda belum tahu pada awalnya akan terasa sulit,” katanya. “Namun, jika Anda tetap menjalankannya dan meluangkan waktu dan upaya, maka segalanya akan menjadi lancar pada akhirnya." pungkasnya.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: ShareAmerica


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah