Militan ISIS Mengamuk, Mayat Bergelimpangan di Jalanan, 700 Ribu Warga Mengungsi ke Hutan

- 27 Maret 2021, 22:11 WIB
Ilustrasi terorisme.*
Ilustrasi terorisme.* /Pixabay /John Hain

ZONA PRIANGAN - Militan yang terhubung dengan ISIS menyerang Kota Palma, Provinsi Cabo Delgado, Mozambik.

Serangan militan ISIS itu membabibuta, sehingga banyak mayat bergelimpangan di jalanan, laporan Human Rights Watch yang dirilis Aljazeera.

Sekira 700 ribu warga Kota Palma yang masih hidup melarikan diri masuk hutan, menghindari amukan militan ISIS.

Baca Juga: Diduga Korupsi, Terungkap Ajudan Presiden Miliki 80 Mobil Mewah Mulai Mercedes Benz hingga Jeep Wranglers

Baca Juga: Kepala Sekolah Akhirnya Minta Maaf Atas Tindakan Guru yang Menampilkan Kartun Nabi Muhammad SAW

Sementara 180 pekerja asing bertahan di Hotel Amarula Palma dari kepungan militan ISIS. Pertolongan helikopter datang namun susah melakukan pendaratan.

Pemerintah Mozambik sudah mengirimkan pasukan tentara untuk mengusir militan ISIS dari proyek gas raksasa (LNG) Total milik Prancis.

Di Kota Palma raksasa minyak Prancis Total adalah investor utama dalam proyek senilai $ 20 miliar - terbesar di Afrika.

Baca Juga: Warga Keturunan China Menyebut Australia Tempat Terbaik untuk Hidup tapi Sekarang Terancam Rasisme

Baca Juga: Virus China dan Kung Flu Turut Memicu Kebencian Terhadap Keturunan Asia di Amerika

Selain itu, ada enam perusahaan internasional lainnya termasuk ExxonMobil yang terlibat di area tersebut.

“Hampir seluruh kota hancur. Banyak orang tewas,” kata seorang pekerja di situs LNG berbicara melalui telefon Jumat malam setelah dia dievakuasi ke Afungi.

Human Rights Watch mengatakan para penyerang terkait dengan kelompok yang dikenal secara lokal sebagai al-Shabab.

Baca Juga: Mamah Muda Kirim Foto Telanjang ke Mertua, lantas Minta Maaf ke Suami

Baca Juga: Saat Telanjang, Cewek Ini Tidak Membutuhkan Baju, Cukup Menutup Tubuh dengan Rambut Panjangnya

"Beberapa saksi mengatakan kepada Human Rights Watch bahwa mereka melihat mayat di jalan dan penduduk melarikan diri setelah pejuang Al-Shabab menembak tanpa pandang bulu," kata kelompok hak asasi itu.

Situs berita Afrika Selatan News24 yang dikutip Aljazeeera melaporkan bahwa seorang warga negara Afrika Selatan telah tewas dalam serangan itu.

Pekerja lain dari sebuah perusahaan yang disubkontrak oleh Total mengatakan helikopter terbang di atas hotel pada Jumat pagi mencoba menyelamatkan sekitar 180 orang yang terperangkap di hotel.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x