Warga Malaysia Kibarkan Bendera Putih Sebagai Tanda Kesulitan Ekonomi yang Disebabkan oleh Pandemi

- 6 Juli 2021, 14:34 WIB
Ilustrasi Lockdown di Malaysia.
Ilustrasi Lockdown di Malaysia. /Pixabay / Fathromi Ramdlon

Mohamad Nor Abdullah harus putus asa karena diberlakukannya Lockdown nasional. Dia mencari nafkah dengan menjual nasi lemak kemasan—hidangan populer nasi santan dengan bumbu—di warung pinggir jalan setiap pagi, tetapi pendapatan itu hilang dan bantuan pemerintah tidak mencukupi.

Kampanye bendera putih yang muncul di media sosial pekan lalu bertujuan untuk membantu orang-orang seperti Mohamad Nor, yang berusia 29 tahun dan lahir tanpa lengan.

Secara kebetulan, dia melihat kampanye di Facebook dan memutuskan untuk mencoba mencari bantuan.

Baca Juga: Influencer Inggris (22 tahun) Kabur dari Dubai karena Penyelidikan Prostitusi dan Sempat Mampir di Bali

“Itu sangat tidak terduga. Begitu banyak orang yang mengulurkan tangan untuk membantu, mendukung, dan juga menyemangati saya,” kata Mohamad Nor, duduk di kamarnya yang suram di tengah kotak-kotak biskuit, beras, minyak goreng, dan air yang dengan cepat disumbangkan kepadanya seperti dikutip AP, Selasa 6 Juli 2021

Dia mengatakan orang-orang yang baik hati menawarkan untuk membantu membayar sewa kamarnya dan bahwa bantuan itu seharusnya cukup untuk membantunya melewati beberapa bulan ke depan.

Kampanye #benderaputih dimulai sebagai respons masyarakat Malaysia terhadap meningkatnya kasus bunuh diri yang diyakini terkait dengan kesulitan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi.***

Halaman:

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: AP News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah