Pengedar Narkoba Menggunakan TikTok dan Instagram untuk Memasarkan Permen Mengandung Ganja

- 9 Agustus 2021, 06:02 WIB
 Para orang tua telah diperingatkan, bahwa 'hadiah' yang berbahaya dapat memiliki konsekuensi yang menghancurkan.
Para orang tua telah diperingatkan, bahwa 'hadiah' yang berbahaya dapat memiliki konsekuensi yang menghancurkan. /The Sun/Surrey Police

Baca Juga: Studi REACT-1: Orang yang Telah Mendapat 2 Dosis Vaksin Corona 3 Kali Lebih Kecil Kemungkinan Terinfeksi

Mereka sering dijual dalam jumlah besar, yang berarti anak-anak mendapatkan jumlah berbahaya yang bisa membuat lebih dari 100 anak teler.

Penulis Mike Power, seorang ahli di pasar obat online, mengatakan kegemaran telah meningkat karena mereka sangat mudah dan murah untuk diproduksi.

"Mereka bisa dibuat hampir di mana saja, dapur, kamar tidur, kamar mandi, gudang. Ini juga menggiurkan. Margin keuntungannya mencengangkan," katanya. Ada banyak video di YouTube yang merinci cara memasukkan permen dengan obat-obatan.

Baca Juga: Wanita Muda Pekerja Taman Safari Tewas Seketika setelah Lehernya Diterkam Seekor Harimau

Sebanyak 130 anak dirawat di rumah sakit dengan keracunan ganja pada 2012 hingga 2013 di Inggris dan Wales. Ini naik menjadi 345 pada 2019 hingga 2020.

Dan dalam 10 tahun terakhir, jumlah anak yang dirawat di rumah sakit karena masalah kesehatan mental terkait narkoba meningkat lebih dari dua kali lipat dari 344 menjadi 868.

Tren meningkat

Awal tahun ini, seorang anak laki-laki berusia 15 tahun dilarikan ke rumah sakit setelah makan permen jelly yang diyakini dicampur dengan ganja di dekat Guildford, Surrey.

Baca Juga: Sebuah Teori Diklaim 90 Persen Akurat yang Memprediksi jika Anda Akan Bercerai

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah