Pengedar Narkoba Menggunakan TikTok dan Instagram untuk Memasarkan Permen Mengandung Ganja

- 9 Agustus 2021, 06:02 WIB
 Para orang tua telah diperingatkan, bahwa 'hadiah' yang berbahaya dapat memiliki konsekuensi yang menghancurkan.
Para orang tua telah diperingatkan, bahwa 'hadiah' yang berbahaya dapat memiliki konsekuensi yang menghancurkan. /The Sun/Surrey Police

Pada bulan Juli, polisi menyita suguhan yang dicampur obat yang disebut Cannaburst dan Chuckles setelah dua anak berusia 13 tahun jatuh sakit.

Dan tahun lalu, 13 gadis dari Sekolah Katolik La Sainte Union di Highgate, London utara, dibawa ke rumah sakit setelah makan permen bertali THC.

Jess Clayton, koordinator obat-obatan Polisi West Yorkshire, mengatakan: "Makanan ganja tampaknya diimpor tetapi juga dibuat oleh individu di seluruh Inggris yang membuat laboratorium dan kemasan darurat mereka sendiri.

Baca Juga: Dugaan Keracunan Permen, 4 Anak Dilarikan ke RSUD Ciamis, 1 Meninggal

"Anak-anak memesan makanan melalui aplikasi media sosial, menerimanya di pos, dan melalui teman.

"Tampaknya ada tren yang meningkat dalam penggunaan edibles ganja selama setahun terakhir dan THC [senyawa psikoaktif yang memicu perasaan tinggi] di dalamnya ternyata sangat tinggi."

Seorang juru bicara YouTube mengatakan: "Kami memiliki pedoman yang melarang konten apa pun yang mendorong aktivitas ilegal yang berbahaya."

Baca Juga: Pengguna Ganja dengan Depresi, Lebih Cenderung Berpikir untuk Bunuh Diri

TikTok menambahkan: "Kami tidak mengizinkan perdagangan narkoba dan akun yang dimaksud kini telah dihapus."

Seorang juru bicara Instagram mengatakan: "Kami menggunakan campuran teknologi dan tinjauan manusia untuk menghapus konten dan akun secepat mungkin.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah