Asal Usul Corona: Rumor Ilmuwan China Menghapus Data Urutan Genetik Pasien Corona Telah Dihapus

- 17 Agustus 2021, 05:10 WIB
Asal usul corona: Rumor ilmuwan China menghapus data urutan genetik pasien corona telah dihapus.
Asal usul corona: Rumor ilmuwan China menghapus data urutan genetik pasien corona telah dihapus. / CGTN.COM

ZONA PRIANGAN - Rumor tentang ilmuwan China yang menghapus data urutan genetik yang terkait dengan pasien corona telah dihapus. Spekulasi tersebut dihasilkan dari pengawasan editorial sederhana oleh jurnal ilmiah.

Dikutip dari CGTN, kisah ini bermula pada awal 2020, ketika para peneliti di Universitas Wuhan menyerahkan temuan mereka tentang metode pengurutan virus corona baru ke jurnal akademik internasional Small. Urutan terkait yang diambil dari 34 pasien juga diunggah ke database online yang disebut Arsip Baca Urutan, yang dikelola oleh Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat (NIH).

Makalah ini diterbitkan pada Juni 2020.

Satu tahun kemudian, ahli virologi Amerika Serikat Jesse Bloom di Pusat Kanker Fred Hutchinson di Seattle mendapati dirinya tidak dapat menemukan data yang relevan ketika meneliti virus tersebut.

Baca Juga: Jumlah Anak yang Dirawat di Rumah Sakit Karena Corona di AS Memecahkan Rekor hingga Lebih dari 1.900

Menurut The New York Times, ilmuwan itu mengirim email kepada para ilmuwan China pada 6 Juni untuk menanyakan di mana data itu berada, namun belum mendapat tanggapan. Pada 22 Juni, ia memposting laporannya yang diliput oleh beberapa media termasuk The New York Times, mengajukan pertanyaan tentang mengapa ilmuwan China menghapus data tersebut.

Zeng Yixin, wakil kepala Komisi Kesehatan Nasional China (NHC), menyampaikan keterangannya pada konferensi pers pada 22 Juli.

Dia menjelaskan bahwa editor di Small menghapus paragraf yang mencatat bahwa data urutan ada di Arsip Baca Urutan. Tanpa paragraf, tidak ada yang tahu tentang atau di mana menemukan urutannya.

Pada 9 Juni 2020, peneliti China menerima draft makalah yang diedit dari Small dan menemukan paragraf tersebut telah dihapus, sehingga mereka menganggap urutannya tidak lagi berguna dan tidak perlu diarsipkan di database Amerika Serikat. Mereka mengirim email ke NIH untuk menarik kembali data dan NIH melakukannya, menurut Zeng.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: CGTN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x