Selain itu ada indikasi laboratorium terdekat sedang digunakan untuk memisahkan plutonium dari bahan bakar bekas yang dikeluarkan dari reaktor.
Korea Utara mengusir Inspektur Badan Energi Atom Internasional tersebut dari negara pada tahun 2009.
Baca Juga: Rekaman Mengerikan, Perut Ular Piton Pecah Setelah Memakan Sapi Sekaligus
Direktur Pusat Mahkota untuk Studi Timur Tengah di Universitas Brandeis, Gary Samore, mengatakan berita itu tampaknya menunjukkan negara diktator itu meningkatkan program senjata nuklirnya.
Itu terjadi setelah Kim Yo Jong, saudara perempuan tiran Kim Jong-un, mengancam akan memperkuat militer Korea Utara sebagai reaksi terhadap latihan militer gabungan antara AS dan Korea Selatan.
Kim Yo Jongmemperingatkan: "Latihan perang AS dan Korea Selatan mengabaikan peringatan untuk menciptakan kedamaian."
Baca Juga: Ular Hitam Perut Merah Meringkuk di Sebuah Toko, Nyaris Lakukan Gigitan yang Mematikan
"Mereka menghaapi konsekuensi ancaman serangan balasan yang lebih serius," ucapnya yang dikutip Daily Star.
Sebelumnya Korea Utara mengirim peringatan lain kepada Presiden Joe Biden yang terlalu mencampuri urusan Korea Utara.
Mantan pejabat Departemen Luar Negeri Jole Wit mengatakan pembukaan kembali reaktor Yongbyon menunjukkan program senjata nuklir Korea Utara tidak dapat diabaikan.