Melindungi 37 Warga Afghanistan, Wanita Penerjemah Asal AS Ini Terancam Jadi Target Pembunuhan Taliban

- 1 September 2021, 06:09 WIB
Warga Afghanistan yang berhasil dievakuasi pesawat Amerika Serikat.*
Warga Afghanistan yang berhasil dievakuasi pesawat Amerika Serikat.* /Reuters/

ZONA PRIANGAN - Melindungi 37 warga Afghanistan di rumahnya kawasan Kota Kabul, seorang wanita warga Amerika Serikat (AS) justru tertinggal penerbangan evakuasi.

Sara (nama samaran) mengaku tidak bisa meninggalkan 37 orang itu, apalagi di antara mereka ada 19 anak-anak.

Sara terkejut, jika penerbangan evakuasi yang dilakukan militer AS sudah berakhir dan dia bingung bagaimana menyelamatkan diri dari Taliban.

Baca Juga: ISIS Menyiapkan Serangan Bunuh Diri Lagi namun Markas Mereka Diserbu dan 11 Gerilyawan Tewas

Selama 14 tahun tinggal di Afghanistan, Sara bertugas sebagai penerjemah. Saat ini Taliban sedang mengincar siapa saja yang pernah bekerja kepada NATO.

Keruan saja Sara berada pada titik keputusasaan, mengingat tidak ada lagi yang bisa melindunginya.

"Saya tidak percaya tidak ada yang memberi tahu saya bahwa penerbangan evakuasi sudah berakhuir," katanya kepada CNN.

Baca Juga: Pesawat UFO Lakukan Manuver di Langit Nashville, Tennessee, Terekam oleh Pengguna Reddit

Sara menuturkan, dulu waktu bekerja sebagai penerjemah dirinya selalu waswas, sekarang setelah ditinggal pasukan AS, rasa takutnya makin berlebih.

"Mereka meninggalkan kita kepada siapa? Kepada orang-orang yang ingin selalu membunuh kita?" ujarnya.

"Ini ketakutan saya," katanya kepada "Cuomo Prime Time" tentang pasukan Taliban yang dilaporkan pergi dari rumah ke rumah untuk membalas dendam.

Baca Juga: Puluhan Kambing Tanpa Kepala Muncul di Sungai, Ada Dugaan Dilakukan Pemuja Setan

Dia menungkapkan, berulang kali berusaha untuk melewati penerbangan di Bandara Kabul namun selalu gagal.

Menurut Sara dia sudah menjalankan semua perintah, termasuk meneriakan kata-kata kode, namun semunya tidak berhasil.

"Jika orang Amerika tidak dapat membantu saya ketika mereka berada di lapangan, bagaimana mereka akan membantu saya sekarang ketika tidak ada orang di sini?" dia bertanya.

Baca Juga: Taliban Rayakan Kekuasaan di Afghanistan dengan Menyalakan Kembang Api, Janji Membentuk Pemerintahan Inklusif

Sekretaris pers Pentagon John Kirby mengakui masih ada "beberapa ratus" orang Amerika tertinggal di Afghanistan setelah pesawat C-17 terakhir meninggalkan Bandara Kabul.

“Kami patah hati karena kami tidak bisa mengeluarkan semua orang, tetapi mereka masih memiliki komitmen kami," ucapnya yang dikutip nypost.

"Amerika Serikat dan kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk terus mencoba mendapatkan mereka, keluar dari negara itu dengan selamat," tegas Kirby.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: nypost


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x