Tentara Iran Latihan Perang, Uji Coba Rudal Khordad saat Hubungan dengan Amerika Serikat Menegang

- 12 Oktober 2021, 20:26 WIB
Sebagai bagian dari latihan, kendaraan udara dan rudal berawak dan tak berawak akan diluncurkan terhadap target darat.*
Sebagai bagian dari latihan, kendaraan udara dan rudal berawak dan tak berawak akan diluncurkan terhadap target darat.* /Iranian Army /WANA via Reuters

ZONA PRIANGAN - Di tengah ketegangan dengan Amerika Serikat, Tentara Iran dan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) meluncurkan latihan militer bersama.

Dalam latihan itu, dipamerkan sistem pertahanan rudal Khordad ke-3 IRGC dan sistem Khordad ke-15 tentara.

Iran juga menunjukan kemampuannya dalam menghadapi perang elektronik dan cyber, mengimbangi teknologi militer negara lain.

Baca Juga: Amerika Serikat Makin Lemah, Peter Gries: Kekuatan China Tidak Hanya Nuklir

Latihan perang selama dua hari itu dipusatkan di daerah gurun dan dipimpin oleh Markas Besar Pertahanan Udara Khatam al-Anbia.

Dilaporkan, latihan itu meniru perang secara dekat sehingga semua persenjataan dipraktikan.

Kendaraan udara berawak dan tak berawak serta rudal diluncurkan terhadap target darat untuk menguji kinerja sistem pertahanan udara dan radar.

Baca Juga: Ancaman Serangan Nuklir China Kepada Amerika Serikat Bisa Memicu Perang Dunia

Rekaman siaran televisi negara yang menunjukkan beberapa rudal diluncurkan dari sistem pertahanan udara buatan lokal.

Brigadir Jenderal Qader Rahimzadeh, panglima tertinggi pangkalan Khatam al-Anbia, mengatakan sistem pertahanan rudal Khordad ke-3 IRGC dan sistem Khordad ke-15 tentara telah dikerahkan sebagai bagian dari latihan.

Brigadir Jenderal Alireza Sabahifard, komandan angkatan pertahanan udara, mengatakan latihan perang dinilai sesuai target.

Baca Juga: Rudal Hwasong-12 Dikembangkan Jadi Rudal Hipersonik Hwasong-8, Korea Utara Siap Hadapi Amerika Serikat

“Peralatan yang kami gunakan saat ini semuanya asli dan mutakhir dari teknologi modern,” katanya kepada televisi pemerintah yang dikutip Aljazeera.

Itu terjadi sehari setelah Iran meluncurkan Majid, sistem rudal pertahanan udara jarak pendek.

Rudal itudikatakan dapat dihubungkan dengan sistem radar buatan lokal dengan jangkauan 30 km (19 mil) dan dapat mencapai target dalam jarak delapan km (lima mil).

Baca Juga: China Berinvestasi dalam Rudal Hipersonik untuk Menenggelamkan Kapal Laut Amerika Serikat

Rahimzadeh mengatakan, salah satu tujuan latihan itu adalah untuk menunjukkan bahwa angkatan bersenjata Iran dapat mempertahankan pusat-pusat sensitif dan vital negara itu.

Beberapa situs nuklir dan militer utama terletak di bagian tengah Iran, termasuk fasilitas nuklir Natanz di Isfahan.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x