Upaya China untuk Menguasai Dunia Ditandai dengan Aktivitas Penumpukan Nuklir yang Sangat Masif

- 4 November 2021, 07:54 WIB
China sedang membangun ratusan silo rudal sebagai bagian dari program senjata nuklir yang berkembang pesat.
China sedang membangun ratusan silo rudal sebagai bagian dari program senjata nuklir yang berkembang pesat. /UPI/Wu Hong/EPA-EFE

ZONA PRIANGAN - Berdasarkan citra satelit, aktivitas konstruksi di tiga ladang silo atau gudang senjata untuk rudal yang dicurigai di utara-tengah China menawarkan bukti terbaru dari program senjata nuklir yang berkembang pesat yang telah menimbulkan alarm di Pentagon.

Sebuah laporan yang diterbitkan secara online Selasa oleh Federasi Ilmuwan Amerika merinci "kemajuan signifikan" di situs-situs yang terletak di gurun Xinjiang, di mana sekitar 300 silo diyakini sedang dibangun.

"Bagi China, ini adalah penumpukan nuklir yang belum pernah terjadi sebelumnya," tulis penulis laporan tersebut, Matt Korda dan Hans Kristensen. Analisis mereka didasarkan pada gambar komersial dari Planet Labs dan Maxar Technologies.

Baca Juga: ISIS-K Kembali Meledakkan Bom, Patroli Taliban Hancur, Dua Tewas dan Tiga Terluka

Selain lebih dari 100 peluncur seluler yang diyakini dimiliki China, silo tersebut dapat memberi Beijing kemampuan rudal nuklir jarak jauh paling tangguh di dunia.

"Total kekuatan ICBM China berpotensi melebihi Rusia dan Amerika Serikat di masa mendatang," kata laporan itu, seperti dikutip ZonaPriangan dari UPI.com, 3 November 2021.

Ladang tersebut pertama kali diungkapkan selama musim panas oleh FAS dan Middlebury Institute.

Baca Juga: Refly Harun: Bukan Masalah Andika Perkasa, Jabatan Panglima TNI dan Kapolri Makin Hari Sangat Politis

China belum secara resmi mengkonfirmasi atau menyangkal proyek konstruksi, dan laporan FAS mencatat bahwa "ada banyak ketidakpastian dan ketidaktahuan tentang sifat dan peran fasilitas."

“Ladang silo rudal masih bertahun-tahun lagi untuk beroperasi penuh dan masih harus dilihat bagaimana China akan mempersenjatai dan mengoperasikannya,” kata laporan itu.

Silo adalah bagian dari program senjata yang telah menjadi sumber kekhawatiran yang meningkat bagi pejabat pertahanan di Washington, karena Beijing juga dengan cepat memajukan teknologi rudal dan kemampuan perang sibernya.

Baca Juga: Amerika Serikat Melihat Pergerakan Tentara Rusia di Perbatasan Ukraina, Mark Milley: Apa Artinya Ini?

Perwira militer No. 2 Amerika, wakil ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal John Hyten, mengatakan pekan lalu bahwa China adalah "ancaman mondar-mandir."

"Kecepatan di mana China bergerak sangat menakjubkan," kata Hyten kepada Defense Writers Group di Universitas George Washington pada hari Kamis. "Kecepatan mereka bergerak dan lintasan yang mereka tempuh akan melampaui Rusia dan Amerika Serikat jika kita tidak melakukan sesuatu untuk mengubahnya. Itu akan terjadi."

Pernyataannya datang sehari setelah Jenderal Mark Milley, ketua Kepala Gabungan, mengkonfirmasi sebuah laporan di Financial Times bahwa China telah melakukan uji coba senjata hipersonik berkemampuan nuklir pada bulan Agustus.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Kamis 4 November 2021: Kecurigaan Aldebaran Terbukti, Kaburnya Denis Membuat Irvan Gelagapan

"Apa yang kami lihat adalah peristiwa yang sangat signifikan dari uji coba sistem senjata hipersonik, dan itu sangat memprihatinkan," kata Milley dalam sebuah wawancara yang ditayangkan di Bloomberg Television.

"Saya tidak tahu apakah ini momen Sputnik, tapi saya pikir itu sangat dekat dengan itu," katanya. "Dan itu menjadi perhatian kita semua."

Pentagon juga memprioritaskan pengembangan senjata hipersonik, yang dapat terbang lebih dari lima kali kecepatan suara di ketinggian rendah yang membuatnya sulit dideteksi. Namun, tes terbaru Washington pada bulan Oktober gagal, ketika roket pendorong yang membawa badan luncur hipersonik gagal.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: UPI.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x