ZONA PRIANGAN - Sehari setelah Partai Komunis China mengangkat Presiden Xi Jinping ke status sejarah elit untuk bisa mempertahankan kekuasaan, seorang pejabat tinggi di partai itu mengkritik Amerika Serikat dan sekutu Barat pada hari Jumat dan mengatakan mereka sama sekali tidak peduli dengan demokrasi.
Jiang Jianqua, direktur penelitian kebijakan partai, membuat pernyataan itu pada konferensi pers tingkat tinggi untuk membahas sesi pleno Komite Sentral Komunis yang berakhir Kamis.
Kritiknya patut diperhatikan karena itu adalah teguran publik yang jarang terjadi terhadap Amerika Serikat yang datang dari partai yang berkuasa di China.
Jiang mengkritik gagasan bahwa Amerika Serikat dan sekutunya mempromosikan demokrasi dan mengatakan sistem AS diarahkan pada kekayaan.
"Dia mengatakan demokrasi bukan paten Barat, juga tidak bisa didefinisikan oleh Barat," katanya, menurut Global Times yang dikelola pemerintah, seperti dikutip ZonaPriangan dari UPI.com, 12 November 2021.
"Demokrasi Barat adalah demokrasi yang didominasi oleh modal, demokrasi orang kaya, bukan demokrasi sejati."
Jiang mengkritik rencana "KTT untuk Demokrasi" AS bulan depan dan mengatakan pemerintah Amerika menghadapi "banyak masalah."
“Demokrasi tidak benar jika rakyat dibangunkan hanya pada saat pencoblosan kemudian jatuh ke dalam hibernasi, jika mereka hanya dapat mendengarkan slogan-slogan pemilu tetapi tidak memiliki suara setelah pemilu, jika mereka diunggulkan hanya pada saat kampanye dan kemudian ditinggalkan setelah pemilihan," tambah Jiang, menurut Times.
Baca Juga: Desa Kamp Militer Permanen PLA China Berada di Wilayah Sengketa di Arunachal Pradesh India
Pernyataan Jiang datang satu hari setelah partai menyetujui resolusi yang mengangkat Xi ke status elit secara historis, di mana ia hanya bergabung dengan dua penguasa Tiongkok lainnya - Mao Zedong dan Deng Xiaoping.
Langkah ini membuka jalan bagi Xi untuk mencalonkan diri untuk masa jabatan lima tahun ketiga pada tahun 2022.***