Perang di Taiwan dan Ukraina Belum Terjadi, Lusinan Tentara Tewas Akibat Baku Tembak di Azerbaijan dan Armenia

- 17 November 2021, 22:19 WIB
Seorang prajurit memantau keadaan di perbatasan Azerbaijan dan Armenia.*
Seorang prajurit memantau keadaan di perbatasan Azerbaijan dan Armenia.* /Reuters /Aziz Karimov

ZONA PRIANGAN - Saat Taiwan, Teluk Persia, Ukraina, Polandia di ambang peperangan, pertempuran Azerbaijan dan Armenia justru belum berhenti.

Baik Azerbaijan maupun Armenia merilis jumlah tentara mereka yang tewas di medan perang, saat genjatan senjata yang ditengahi Moskow.

Dalam siaran pers yang dikeluarkan pada hari Rabu, panglima militer Azerbaijan mengumumkan bahwa tujuh tentara mereka tewas.

Baca Juga: Iran Merayakan Kemenangan Besar Bisa Mengusir Kapal Perang AS, Salami: Akan Tercatat Dalam Sejarah

Azerbaijan melayani perang karena adanya provokasi dari Armenia. Selain 7 tewas, 10 tentara lainnya dilaporkan terluka.

Dikutip rt.com, pihak Armenia juga mengumumkan sedang menangani jumlah korban yang tidak diketahui.

Kementerian Pertahanan di Yerevan mengatakan pada hari Rabu bahwa salah satu prajuritnya telah meninggal.

Baca Juga: Melihat Tentara Rusia di Perbatasan, Ukraina Minta Bantuan Prancis dan Jerman Kirim Pasukan

Diungkapkan, komunikasi telah terputus dengan dua lusin tentara lainnya, dan bahwa nasib mereka saat ini tidak diketahui.

Menurut pernyataan itu, Armenia kini telah kehilangan sejumlah besar peralatan militernya, termasuk kendaraan dan pengangkut lapis baja yang dikerahkan untuk melindungi perbatasan.

Yerevan juga mengatakan dua pos tempurnya berada di bawah kendali Azerbaijan setelah baku tembak.

Baca Juga: Australia Ikut Perang di Taiwan, Hu Xijin: Hanya Akan Mengorbankan Tentaranya Saja

Kedua negara telah mengkonfirmasi bahwa situasi di perbatasan Azerbaijan-Armenia telah stabil sejak laporan bentrokan pada hari Selasa.

Menteri pertahanan Yerevan dan Baku mengadakan panggilan dengan mitra Rusia mereka, Sergey Shoigu, setelah pertempuran pecah dalam upaya untuk mencegah ketegangan yang semakin meningkat.

Shoigu meminta kedua bekas republik Soviet itu untuk mengakhiri segala aktivitas yang berisiko memperburuk situasi. Moskow kemudian mengumumkan bahwa pertempuran telah dihentikan.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x