Pelaut juga melakukan pengangkutan udara dari orang yang terluka dari kapal Admiral Tributs ke kapal perusak Urumqi menggunakan helikopter dek Ka-27PS dari Pacific Fleet Naval Aviation.
Latihan itu dilakukan tak lama setelah Iran, Rusia, dan China memulai latihan perang bersama di Samudra Hindia dalam latihan Sabuk Keamanan Laut 2022 di atas area seluas 17.000 kilometer persegi (6.560 mil persegi).
Moskow dan Beijing telah berulang kali menekankan hubungan dekat mereka. Mereka tampak siap untuk menghadapi tekanan Barat.
Berbicara kepada wartawan Rusia sebagai bagian dari konferensi pers tahunannya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa kedua negara bekerja sama di beberapa bidang utama, termasuk pertahanan.
“Kami bekerja sama di bidang keamanan. Tentara China dilengkapi secara signifikan dengan sistem senjata paling canggih di dunia. Kami bahkan mengembangkan senjata berteknologi tinggi tertentu bersama-sama,” ungkap pemimpin Rusia itu.
Baca Juga: Siapa Pemegang Rekor Tercepat di Dunia, Usain Bolt, Cheetah, Elang atau Bersin?
Pada bulan Oktober, kapal angkatan laut Rusia dan China menyelesaikan misi patroli bersama pertama mereka di Samudra Pasifik.
Latihan itu dilakukan tak lama setelah pengumuman pakta kapal selam trilateral antara Washington, London, dan Canberra, yang dikenal sebagai AUKUS, yang secara luas ditafsirkan sebagai dirancang untuk melawan pengaruh China yang berkembang di laut.