Rumah Sakit, Masjid, Gereja Jadi Sasaran Tembak Pasukan Rusia, Kampus Chernihiv Politehnica Hancur

- 14 Maret 2022, 16:51 WIB
Petugas pemadam kebakaran melakukan evakuasi korban dari apartemen yang hancur diserang pasukan Rusia.*
Petugas pemadam kebakaran melakukan evakuasi korban dari apartemen yang hancur diserang pasukan Rusia.* /Ukraine State Emergency Service /Facebook

ZONA PRIANGAN - Setelah rumah sakit, masjid, gereja, kini giliran kampus perguruan tinggi Ukraina hancur terkena rudal Rusia.

Serangan pasukan Rusia di Kota Chernihiv dilakukan dari darat dan udara pada 12 Maret 2022 membuat warga kalang kabut.

Salah satu bangunan yang hancur di kota itu, yakni gedung Universitas Nasional Ukraina Chernihiv Politehnica.

Baca Juga: Anggota Dewan Kota Brovary Tewas, Serangan Pasukan Rusia Hancurkan Kota Irpin, Bucha, dan Hostomel

Praktis kampus yang dibanggakan warga Chernihiv tidak bisa digunakan lagi untuk perkuliahan.

Video yang beredar menunjukkan bangunan kampus tersebut luluh lantak, walau tidak menimbulkan korban jiwa, lapor Kyiv Post.

Ketua universitas dari Administrasi Negara Wilayah Chernihiv Vyacheslav Chaus mengambil video pada pagi hari setelah serangan itu.

Baca Juga: Grup Wagner, Penyedia Tentara Bayaran yang Kejam, Cuma Mau Terima Order dari Vladimir Putin

"Saya merekam video di dekat Politeknik Chernihiv - objek 'militer' lain, dihancurkan hari ini, dihancurkan pada malam hari oleh musuh," kata Chaus, seperti yang diterjemahkan oleh Mail BD.

“Sulit bagi saya untuk melihatnya. Fasilitas pendidikan pun jadi target serangan Rusia," tambahnya.

Chaus mengungkapkan kesedihan yang yang mendalam. Pertama, dia merupakan lulusan kampus tersebut pada tahun 1999.

Baca Juga: Pembunuh Osama Bin Laden Ini Kesal Melihat Vladimir Putin Perintahkan Penembakan Orang Tak Bersalah

"Kedua, saya adalah ketua dewan pengawas lembaga ini. Tetapi mereka akan dimintai pertanggungjawaban atas kejahatan ini, 100%,” ucapnya yang dikutip nypost.

Chernihiv telah menjadi sasaran beberapa serangan Rusia, selama pasukan Vladimir Putin melakukan invasi.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: nypost


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah