ZONA PRIANGAN - Gegara invasi Rusia ke Ukraina jadi menimbulkan kecemasan di sejumlah negara Eropa.
Tidak hanya tiga negara Baltik (Estonia, Latvia dan Lituania) yang bersiap diri menghadapi Rusia, tapi juga Inggris pun meningkatkan kewaspadaan.
Negara yang dipimpin Ratu Elizabeth II itu akhirnya mengubah kebijakan di sektor pertahanannya.
Menghadapi ancaman Vladimir Putin, Inggris berencana membatalkan pemecatan 10.000 tentara dan mengurungkan penghancuran puluhan tank.
Para menteri di Inggris menganggap pemangkasan di sektor pertahanan sangat berbahaya jika dikaitkan dengan program invasi Rusia.
Bagaimana pun, kemampuan konvensional di sektor pertahanan tetap diperlukan sebagai antisipasi manuver Rusia.
Menteri Pertahanan Ben Wallace telah memperingatkan pengeluaran militer harus dikaitkan langsung dengan ancaman yang dihadapi Inggris.
Menteri Keuangan Rishi Sunak diharapkan memberi sinyal pertahanan sebagai prioritas dalam Pernyataan Musim Semi hari Rabu.
Anggota parlemen berpikir dia akan memberikan anggukan bahwa dana akan tersedia.
Tory Tobias Ellwood, ketua komite pertahanan Commons, mengatakan: “Kami akhirnya sadar akan fakta bahwa kami memasuki era baru."
“Sangat jelas bahwa itu membutuhkan perombakan total kemampuan pertahanan kami dan itu pasti akan terjadi dalam waktu dekat," ujarnya yang dikutip The Sun.
“Tapi yang bisa kita lakukan segera adalah membalikkan pemotongan yang sudah dilakukan tetapi belum dilaksanakan," tambahnya.
Baca Juga: Ini Faktor Penyebab Rusia Minta Bantuan China dan Merekrut Warga Suriah dalam Invasi ke Ukraina
"Invasi Rusia ke Ukraina membuktikan bahwa tidak masuk akal untuk memotong jumlah pasukan atau memo tank, pesawat dan kapal saat ini," ucapnya.***