ZONA PRIANGAN - Ada perbedaan mencolok antara tentara Ukraina dengan tentara Rusia di medan perang.
Saat tentara Ukraina bertempur mereka berjuang untuk mempertahankan rumah dan keluarga mereka dari kehancuran.
Sementara tentara Kremlin menyerang Ukraina untuk satu orang yang bernama Vladimir Putin dan tinggal di kastil mewah.
Baca Juga: Alexander Bortnikov Sosok yang Akan Menggeser Vladimir Putin, Pernah Bekerja di Jerman Timur
Tragisnya, kini tentara Rusia dilanda berbagai masalah. Yang mulai terungkap soal pasokan makanan yang terlambat.
Banyak di antara tentara Rusia yang kelaparan, mengais makanan atau menjarah. Sekalinya ada pasokan, makanan yang datang berkualitas rendah dan lebih pantas dilabeli dogfood.
Namun tentara Rusia dilarang mengeluh soal dogfood. Sudah ada bukti perwira yang dipecat gara-gara mengeluhkan soal makanan itu.
Baca Juga: Beredar Video Ratusan Tentara Chechen Gugur di Ukraina, Ramzan Kadyrov: yang Tewas Cuma Dua Orang
Militer Ukraina juga telah menemukan tank Rusia yang ditinggalkan dilengkapi dengan ransum makanan dengan tanggal produksi tahun 2015.
Ada beberapa video tentara Rusia mengais makanan di Ukraina. Sebuah tentara berbaris di perutnya. Jika tidak makan, ia tidak berbaris.
Bukan hanya makanannya. “Setiap tentara yang tidak menjaga kematiannya berada dalam masalah,” kata Johnny Mercer, anggota parlemen Tory untuk Plymouth yang dikutip Mirror.
Johnny Mercer merupakan mantan komando tentara Inggris, yang berkunjung ke Kiev minggu lalu.
Sampah orang Rusia yang mati telah menjadi hal yang biasa; fakta bahwa tentara Rusia tidak repot-repot mengambil dan mengubur rekan mereka yang gugur, itu menunjukkan moral mereka sangat rendah.
Kelemahan besar kedua tentara dogfood adalah korupsi. Michael Weiss, seorang jurnalis Amerika yang menulis buku tentang dinas intelijen militer Rusia, GRU, mengatakan: “ada banyak bukti bahwa Kremlin menurunkan pasukan Potemkin.
Prajurit mereka tidak mau berperang. Mereka meninggalkan puluhan juta dalam kit. Dan ada tuduhan yang kredibel tentang korupsi yang merajalela di militer dengan miliaran dolar dicuri oleh petugas yang tidak jujur.
Kelemahan besar ketiga tentara Rusia adalah bahwa pemimpin utamanya, Vladimir Putin, tidak mempercayai siapa pun, seperti Stalin, bahkan dirinya sendiri.
Dia sangat paranoid tentang tentara yang membocorkan rencana invasinya sehingga dia memberi tahu mereka dua malam sebelum D-Day. Itu berarti bahwa para jenderal harus menebusnya saat mereka pergi.***