ZONA PRIANGAN - Komite Investigasi Rusia menyampaikan bahwa mereka tengah memeriksa kasus kriminal terhadap seorang jurnalis populer karena telah menuduh militer Rusia yang dengan sengaja menembaki sebuah rumah sakit bersalin di kota Mariupol, Ukraina, Selasa, 22 Maret 2022, waktu setempat.
Alexander Nevzorov adalah reporter dan komentator politik terkemuka pertama yang diperiksa karena menyebarkan informasi "palsu" atau "hoaks" tentang militer Rusia di bawah undang-undang baru yang diperkenalkan setelah Presiden Vladimir Putin mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu.
Pengumuman Komite Investigasi Rusia datang pada hari ke-27 dari apa yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus" di Ukraina yang pro-Barat, dimana telah merenggut ribuan nyawa dan menelantarkan sekitar 10 juta orang.
"Nevzorov secara sengaja menerbitkan informasi palsu tentang penembakan yang disengaja oleh militer Rusia terhadap sebuah rumah sakit bersalin di kota Mariupol," kata sebuah pernyataan seperti dikutip Zonapriangan.com dari AFP yang ditulis The Moscow Times, Selasa, 22 Maret 2022.
"Publikasi itu disertai dengan foto-foto yang tidak akurat dari warga sipil yang terkena dampak penembakan itu," kata para penyelidik, seraya menambahkan bahwa foto-foto itu pertama kali diterbitkan oleh media Ukraina.
Penyelidik juga mengatakan bahwa mereka sedang mencari tahu keberadaan Nevzorov.
Nevzorov, 63, adalah jurnalis veteran Rusia dan mantan anggota parlemen. Dia diyakini tinggal di luar Rusia.