Z0NA PRIANGAN - Keterpurukan Rusia dalam invasi ke Ukraina semakin bertambah, ketika nama dan alamat agen rahasia mereka bocor.
Tidak tanggung-tanggung, Ukraina mempublikasikan 620 mata-mata Rusia, mulai dari nama hingga nomor telepon.
Bahkan, beberapa agen rahasia Kremlin ada yang dibunuh di Ukraina karena kebocoran telekomunikasi.
Baca Juga: Kulit Roman Abramovich Terkelupas, Vladimir Putin Telah Dituduh Meracuni Musuh-Musuh Politiknya
Itu merupakan kesalahan yang besar dan memalukan. Nama, alamat, nomor telepon, hingga pelat mobil mata-mata Rusia terlacak.
Direktorat Intelijen Utama Ukraina menyebut semua kegiatan agen rahasia FSB selama invasi sudah terlacak, akiabat kesalahan mereka sendiri.
Alamat kerja mereka terungkap, dengan banyak dari mereka berbasis di markas FSB Lubyanka di Moskow, lapor The Sun.
Baca Juga: Sepanjang Jalan Staryi Saltiv, Tank dan Truk Militer Rusia Hancur, Mayat Tentara Kremlin Berserakan
Bangunan terkenal itu sebelumnya adalah markas besar KGB Uni Soviet, pendahulu FSB, dan namanya terus membuat orang Rusia ketakutan.
Kebocoran akan sangat menyakitkan bagi Vladimir Putin yang merupakan mantan agen KGB dan mempertahankan hubungan dekat dengan FSB.
Kebocoran itu muncul setelah mata-mata Ukraina merilis panggilan yang disadap antara dua agen FSB yang membahas kematian Mayor Jenderal Vitaly Gerasimov.
Baca Juga: Jenderal Jack Keane: Ukraina Sebenarnya Bisa Menang tapi Amerika Serikat Ingin Mengakhiri Perang
Mereka dapat mendengarkan para agen karena Rusia mengambil sistem komunikasi aman mereka sendiri dengan menghancurkan menara 3G tempat mereka bergantung.
Mata-mata FSB gagal mengenali perlawanan yang akan dihadapi pasukan Rusia di Ukraina. Mereka memberikan informasi yang salah.
Pakar spionase Rusia Andrei Soldatov mengatakan laporan FSB menjelang invasi "sangat salah perhitungan".
Dia mengatakan kepada The Times bahwa penilaian mata-mata tentang situasi itu “tidak benar, yang merupakan bagian dari alasan mengapa keadaan menjadi begitu buruk bagi Rusia”.
Sejak invasi, mata-mata Rusia juga tewas dalam pertempuran tersebut.
Mata-mata intelijen militer GRU Kapten Alexey Glushchak, dari Tyumen di Siberia, tewas dalam pembantaian di Mariupol.
GRU berada di balik peracunan dengan Novichok terhadap mantan mata-matanya Sergei Skripal - yang telah membelot ke Inggris - di Salisbury.
Muncul gambar pemakaman ayah satu anak Glushchak di Rusia, di mana ia dimakamkan dengan penghormatan militer penuh dan penjaga kehormatan.
FSB juga telah bekerja di Ukraina dalam upaya untuk memadamkan perlawanan di daerah-daerah pendudukan.***