Menteri Pariwisata Prasanna Ranatunge memperingatkan protes semacam itu akan membahayakan prospek ekonomi.
"Masalah utama yang dihadapi Sri Lanka adalah kekurangan valas dan protes seperti ini akan merugikan pariwisata dan memiliki konsekuensi ekonomi," kata Ranatunge.
Perwakilan PBB di negara itu, Hanaa Singer-Hamdy, menyerukan kepada semua kelompok yang terlibat dalam bentrokan untuk menahan diri.
"Kami memantau perkembangan dan prihatin dengan laporan kekerasan," katanya di Twitter.
Perdagangan di pasar saham negara itu ditangguhkan untuk hari ketiga berturut-turut pada hari Jumat setelah indeks blue-chip utama turun 10% dari penutupan sebelumnya.***