Sri Lanka Mengumumkan Keadaan Darurat setelah Protes dengan Kekerasan Atas Krisis Ekonomi

- 2 April 2022, 14:02 WIB
Komando tentara Sri Lanka berjalan melewati kendaraan yang rusak setelah dibakar oleh demonstran di jalan menuju kediaman Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa selama berlangsungnya protes terhadapnya, karena banyak wilayah di negaranya yang dilanda krisis yang berbuntut hingga 13 jam tanpa listrik karena kekurangan mata uang asing untuk mengimpor bahan bakar, di Kolombo, Sri Lanka 1 April 2022.
Komando tentara Sri Lanka berjalan melewati kendaraan yang rusak setelah dibakar oleh demonstran di jalan menuju kediaman Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa selama berlangsungnya protes terhadapnya, karena banyak wilayah di negaranya yang dilanda krisis yang berbuntut hingga 13 jam tanpa listrik karena kekurangan mata uang asing untuk mengimpor bahan bakar, di Kolombo, Sri Lanka 1 April 2022. /REUTERS/Dinuka Liyanawatte

Menteri Pariwisata Prasanna Ranatunge memperingatkan protes semacam itu akan membahayakan prospek ekonomi.

"Masalah utama yang dihadapi Sri Lanka adalah kekurangan valas dan protes seperti ini akan merugikan pariwisata dan memiliki konsekuensi ekonomi," kata Ranatunge.

Baca Juga: Hadiahkan Al Fatihah untuk Diri Sendiri, Ini Cara Mengamalkannya dan Rasakan Manfaat serta Keutamaannya

Perwakilan PBB di negara itu, Hanaa Singer-Hamdy, menyerukan kepada semua kelompok yang terlibat dalam bentrokan untuk menahan diri.

"Kami memantau perkembangan dan prihatin dengan laporan kekerasan," katanya di Twitter.

Perdagangan di pasar saham negara itu ditangguhkan untuk hari ketiga berturut-turut pada hari Jumat setelah indeks blue-chip utama turun 10% dari penutupan sebelumnya.***

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x