Turki Menutup Wilayah Udaranya untuk Penerbangan Pesawat Militer dan Komersial yang Mengangkut Tentara Rusia

- 24 April 2022, 11:11 WIB
Pesawat Rusia dialihkan untuk menghindari pesawat mata-mata NATO.
Pesawat Rusia dialihkan untuk menghindari pesawat mata-mata NATO. /Reuters

ZONA PRIANGAN - Walau sebagai anggota NATO, Turki belum mengutuk tindakan invasi Rusia ke Ukraiana.

Turki menempatkan diri sebagai mediator antara Rusia dan Ukraina. Delegasi Rusia dan Ukraina sempat bertemu di Istanbul, Turki.

Namun, belum lama ini Turki menutup wilayah udaranya untuk pesawat militer Rusia. Bahkan aturan yang sama berlaku untuk pesawat komersial yang mengangkut tentara Rusia.

Baca Juga: Pesawat Strategis TU-95 Rusia Lepaskan Rudal Hancurkan Bantuan Senjata Amerika Serikat di Odessa

Penutupan wilayah penerbangan itu sudah didiskusikan antara Ankara dan Moskow. Itu dilakukan sebagai bagian dari negosiasi yang lebih luas tentang hak maritim Laut Hitam.

"Kami menutup wilayah udara untuk pesawat militer Rusia dan bahkan untuk pesawat sipil yang pergi ke Suriah dan membawa tentara," kata Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu.

Mevlut Cavusoglu mengungkapkan izin untuk menerbangkan pasukannya melalui wilayah udara Turki telah diberikan kepada Rusia dalam blok tiga bulan, dengan yang terbaru habis bulan ini.

Baca Juga: Serangan Balik Tentara Ukraina di Kota Kherson Membunuh 50 Perwira Militer Rusia Sekaligus

“Selanjutnya penerbangan telah berhenti,” ujar Cavusoglu, seraya menambahkan bahwa Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah memberi tahu rekannya dari Rusia, Vladimir Putin, tentang keputusan tersebut.

Diskusi seputar melanjutkan penerbangan akan dimasukkan ke dalam negosiasi Konvensi Montreux, lanjutnya, mengacu pada perjanjian internasional yang mengatur lalu lintas maritim di Laut Hitam.

Perjanjian tersebut menjamin akses tak terbatas ke laut untuk kapal sipil selama masa damai, tetapi memberi Turki izin untuk menutup Selat Bosporus dan Dardanelles untuk kapal militer selama perang.

Baca Juga: Odessa Bergolak Kembali, Rusia Meluncurkan Rudal Jelajah 3M-54 Kaliber Merusak Kompleks Militer

Turki meminta konvensi tersebut untuk menolak akses kapal perang Rusia ke Laut Hitam setelah serangan militer Moskow di Ukraina pada bulan Februari.

Tetapi kebijakan itu hanya membatasi kapal-kapal Rusia yang pelabuhan asalnya terletak di luar Laut Hitam, lapor rt.com.

Cavusoglu memperingatkan, bagaimanapun, bahwa Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky harus membuat keputusan akhir tentang deklarasi damai.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x