ZONA PRIANGAN - Presiden Belarus, Alexander Lukashenko bersama sekutu dekatnya Vladimir Putin membahas konflik di Ukraina yang berlarut-larut.
Baik Alexander Lukashenko maupun Vladimir Putin tidak mengakui apa yang terjadi di Ukraina sebagai perang.
Di sisi lain, Alexander Lukashenko menyebut operasi khusus di Ukraina belum mencapai tujuan apa pun yang ditetapkan oleh pemimpin Kremlin.
Baca Juga: Rusia Akan Menggelar Hari Kemenangan 9 Mei di Mariupol, Ukraina Mengejek: Parade Besi Rongsok
Alexander Lukashenko pun membantah Belarus terlibat perang pada operasi khusus di Ukraina yang sudah memasuki bulan ketiga.
Dia menegaskan tidak tenggelam dalam konflik, walau faktanya serangan pasukan Moskow banyak berjalan dari Belarus.
Mengomentari pernyataan Lukashenko baru-baru ini, jurnalis Belarusia Hanna Liubakova memanggil presiden negara itu untuk kata-katanya yang “sombong”.
Baca Juga: Rudal Neptunus Ukraina Hantam Kapal Perang Laksamana Makarov, Kekuatan Rusia di Laut Hitam Melemah
Dalam sebuah posting di Twitter, Hanna berkata: “Lukashenko berpura-pura bahwa dia tidak terlibat dalam perang Rusia di Ukraina."
"Dia sekarang mengatakan bahwa 'operasi' membutuhkan terlalu banyak usaha dan terlalu lama," ujarnya.
Hanna menambahkan pada pernyataan Lukashenko: “Dia dengan jelas melihat bahwa Putin tidak mencapai tujuan apa pun."
“Tapi kita perlu memastikan bahwa Lukashenko tidak menghindari hukuman,” tegasnya yang dikutip Express.
Dalam sebuah wawancara dengan Associated Press, Lukashenko membuat klaim bahwa dia telah mendukung dialog dan membantu meredakan konflik.
Dia berkata: “Kami dengan tegas tidak menerima perang apa pun. Kami telah melakukan dan sedang melakukan segalanya sekarang sehingga tidak ada perang."
“Terima kasih kepada Anda, saya, negosiasi antara Ukraina dan Rusia telah dimulai,” ucapnya.
Lukashenko juga menyarankan bahwa invasi Rusia ke Ukraina dipicu karena Kiev memprovokasi Rusia.
Presiden berusia 67 tahun itu mengatakan: “Kami tidak mengancam siapa pun dan kami tidak akan melakukannya."
Menunjuk ke AS, Lukashenko menyalahkan Barat atas kekejaman yang saat ini terjadi di Ukraina, dengan mencatat: “AS ingin memanfaatkan momen itu, mengikat sekutunya pada dirinya sendiri, dan menenggelamkan Rusia dalam perang dengan Ukraina."***