ZONA PRIANGAN - Ibu dan anak yang cantik rupawan menjadi viral karena dikabarkan berjuang di garis depan membela Ukraina melawan pasukan Vladimir Putin.
Mereka bahkan banyak mendapat dukungan untuk terus berjuang membela tanah air dari pasukan penjajah Rusia.
Tampilan foto ibu dan anak itu cukup meyakinkan dengan seragam militer dan membawa senjata.
Baca Juga: Vladimir Putin Turun Tahta, Ukraina Tetap dalam Bahaya, Penggantinya Bisa Jauh Lebih Keras
Namun postingan di Twitter itu, faktanya mulai terungkap setelah mendapat 60 ribu suka. Cuitan itu ternyata tidak akurat.
Ibu dan anak yang wajahnya menggemaskan itu sebenarnya warga Rusia bukan orang Ukraina. Mereka pun tidak tahu menahu soal perang.
Wanita yang lebih muda, konon putrinya, adalah Elena Deligioz seorang Instagrammer Rusia terkenal yang sering memposting konten airsoft.
Baca Juga: Setelah Minyak, Gas, dan Indomie, Perang Rusia-Ukraina Kini Mengganggu Produksi Bir Chernigivske
Cewek berusia 26 tahun ini sering disalahartikan sebagai tentara Rusia karena seragam mirip tentara yang dia kenakan untuk airsoft.
Dia penggemar permainan paintball di mana para peserta menyingkirkan pemain lawan dengan menandai mereka keluar dari permainan dengan peluru plastik yang ditembakkan dengan senjata udara tiruan.
Akun TikTok miliknya menunjukkan bahwa yang masih dibagikan di media sosial adalah cuplikan dari video miliknya dari Februari tahun lalu.
Pistol itu mungkin benar-benar nyata, karena tampaknya dia dan wanita lain berada di jarak tembak.
Orang-orang benar-benar khawatir tentang tweet tersebut, dengan satu orang mengatakan "rambut dan riasan wanita itu terlihat terlalu sempurna untuk berada di zona perang".
Yang lain berkata: "Terlihat dipentaskan - rambut mereka terlalu sempurna untuk perang."
Baca Juga: Dua Tentara Rusia Tertangkap di Kebun Binatang Menjadi Amukan Seorang Ayah yang Anaknya Terbunuh
"Itu adalah gadis Rusia yang melakukan cosplay dengan airsoft... Propaganda semacam ini tidak membawa kebaikan untuk Ukraina... Justru sebaliknya," kata orang ketiga yang dikutip Daily Star.
Penulis cuitan viral tersebut adalah Tanya Chalupa, penulis kelahiran Jerman yang orang tuanya berasal dari bekas Uni Soviet. Dia belum menghapus tweet itu.***