ZONA PRIANGAN - Vladimir Putin dan pejabat Kremlin menggambarkan perang di Ukraina sebagai "operasi militer khusus" yang bertujuan untuk demiliterisasi dan "de-Nazifikasi" bekas republik Soviet.
Putin juga mengulang dengan menyalahkan Barat dan NATO di pidato Hari Kemenangan, lapor UPI.com, 9 Mei 2022.
Hal itu telah dikecam dan ditentang oleh masyarakat internasional, yang telah memasukkan sanksi, serta upaya untuk membantu mempersenjatai Kyiv dalam pertempuran dan mengirim dukungan kemanusiaan untuk jutaan pengungsi yang telah melarikan diri dari Ukraina.
Baca Juga: Putin Menyalahkan Barat dan NATO Soal Perang di Ukraina dalam Pidato Hari Kemenangan
Dalam sambutannya hari Senin, Putin mengklaim bahwa militer Rusia telah "secara proaktif menolak agresi."
"Itu adalah keputusan yang dipaksakan, tepat waktu dan satu-satunya yang tepat," katanya. "Keputusan negara yang berdaulat, kuat, dan mandiri," ujarnya berorasi.
Sementara, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menerbitkan rekaman pidatonya sendiri, yang menyatakan pada Hari Kemenangan ini mereka berada dalam pertarungan baru, pertarungan yang akan mereka menangkan.
"Tidak ada penjajah yang bisa mengakar di tanah bebas kita. Tidak ada penjajah yang bisa menguasai orang bebas kita," kata Zelensky.
"Cepat atau lambat, kami menang. Terlepas dari gerombolan, terlepas dari Nazisme, terlepas dari campuran yang pertama dan kedua, yang merupakan musuh saat ini, kami menang, karena ini adalah tanah kami.
"Dan segera akan ada dua Hari Kemenangan di Ukraina," katanya. "Dan seseorang tidak akan memiliki satu pun yang tersisa."
Invasi Rusia telah mengakibatkan kematian lebih dari 3.300 warga sipil Ukraina dan memaksa lebih dari 5,8 juta orang meninggalkan negara itu, menurut data PBB.***