Pasukan Ukraina Memukul Mundur Tujuh Serangan Rusia di Wilayah Donbas dalam 24 Jam Terakhir

- 30 Mei 2022, 06:46 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari Minggu mengungkapkan bahwa 2.229 rumah telah dihancurkan di Kharkiv saja ketika ia mengunjungi garis depan di wilayah tersebut.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari Minggu mengungkapkan bahwa 2.229 rumah telah dihancurkan di Kharkiv saja ketika ia mengunjungi garis depan di wilayah tersebut. /UPI/Volodymyr Zelensky/Facebook

ZONA PRIANGAN - Menurut para ahli, militer Rusia menderita "pengikisan profesionalisme militer" karena pertempuran darat berlanjut di Ukraina.

“Bukti mengikis profesionalisme militer di korps perwira Rusia semakin terlihat,” Institute for the Study of War, sebuah think tank yang berbasis di Washington, D.C., mengatakan dalam sebuah analisis Sabtu malam.

“Menurunnya profesionalisme di antara perwira Rusia dapat memberi pasukan Ukraina peluang. Moral Rusia, yang sudah rendah, dapat turun lebih jauh jika perilaku seperti itu meluas dan berlanjut.”

Baca Juga: Ikatan Cinta Senin 30 Mei 2022: Elsa Nafsu Menuntut Andin Pakai Pengacara, Nino Bingung, Ammar Menertawakannya

Analisis itu muncul ketika Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan dalam pembaruan operasional bahwa pasukannya telah memukul mundur tujuh serangan Rusia di wilayah Donbas dalam 24 jam terakhir.

Militer Ukraina juga mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dilaporkan oleh The New York Times bahwa tentaranya telah memulai serangan balik di Kherson dan menerobos garis pertahanan Rusia. United Press International tidak dapat memverifikasi klaim Ukraina secara independen.

Rusia telah memusatkan upayanya dalam beberapa hari terakhir untuk merebut kota timur Sievierodonetsk di wilayah Donbas, lapor UPI, 29 Mei 2022.

Baca Juga: Volodymyr Zelensky Yakin Ukraina Menang, Sudah Berani Berkunjung ke Kharkiv Sebagai Tanda Rusia Sudah Terusir

"Invasi Rusia ke Ukraina yang bertujuan untuk merebut dan menduduki seluruh negara telah menjadi serangan putus asa dan berdarah untuk merebut satu kota di timur sambil mempertahankan keuntungan penting tetapi terbatas di selatan dan timur," menurut Institute for the Study dari Perang.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: UPI.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x