Lembaga think tank tersebut mengatakan bahwa pasukan Rusia menyerang Sievierodonetsk "meskipun mereka belum mengepungnya" tetapi "membuat keuntungan teritorial dan mungkin berhasil merebut kota itu," menggambarkannya sebagai "tantangan paling serius" yang dihadapi Ukraina sejak pengepungan di Mariupol.
Kekalahan Ukraina di Sievierodonetsk akan menandai "kekalahan taktis yang signifikan," kata lembaga think tank itu sambil menambahkan bahwa "hasil seperti itu sama sekali tidak pasti."
Kementerian Pertahanan Ukraina menambahkan bahwa Rusia "tidak berhasil, menderita kerugian dan pergi."
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari Minggu mengungkapkan bahwa 2.229 rumah telah dihancurkan di Kharkiv saja ketika ia mengunjungi garis depan di wilayah tersebut.
"Saya merasa sangat bangga dengan para bek kami," kata Zelensky. "Setiap hari, mempertaruhkan hidup mereka, mereka memilih kebebasan untuk Ukraina. Terima kasih kepada Anda semua atas layanan dan perjuangan Anda!" tegas Zelensky.***