Pejuang Ukraina Terkejut Melihat Mayat Tentara Grup Wagner Bergelimpangan, Ternyata Ini Penyebabnya

- 12 Juni 2022, 07:26 WIB
Slogan tentara bayaran Grup Wagner berbunyi: 'Saya tidak percaya pada apa pun. Saya di sini hanya demi kekerasan.'
Slogan tentara bayaran Grup Wagner berbunyi: 'Saya tidak percaya pada apa pun. Saya di sini hanya demi kekerasan.' /Daily Star/

ZONA PRIANGAN - Brigade Infanteri Bermotor ke-58 Ukraina terkejut menemukan sejumlah mayat tentara bayaran Grup Wagner, dekat Bakhmut, di Oblast Donetsk.

Tentara andalan Kremlin itu telah dipakai Moskow di beberapa negara dan dikenal sangat kejam, termasuk pemerkosaan.

Lebih terkejut lagi, Brigade Infanteri Bermotor ke-58 Ukraina menemukan slogan sadis di seragam tentara Grup Wagner.

Baca Juga: Mantan Prajurit SAS Inggris Bentuk Tim Unit 12 Berhasil Bunuh Jenderal Rusia dan Tentara Grup Wagner

Slogan yang tertera di emblem seragam Grup Wagner itu berbunyi "Saya tidak percaya pada apa pun. Saya di sini hanya demi kekerasan".

Selain banyak yang tewas, tentara Grup Wagner juga ada yang tertangkap. Mereka menghadapi pengadilan di Ukraina.

Pada akhir Mei, dua tersangka pejuang Grup Wagner dari Belarus dituduh membunuh warga sipil di dekat Kiev.

Baca Juga: Kehabisan Amunisi, Dua Tentara Asal Inggris Tertangkap Pasukan Rusia dan Terancam Hukuman Mati

Itu menjadikan mereka tentara bayaran internasional pertama yang menghadapi tuduhan kejahatan perang di Ukraina.

Pemimpin kelompok sukarelawan Donik Roman men-tweet empat gambar mengerikan dari mayat-mayat tentara Grup Wagner itu.

Terlihat jelas pada slogan mereka bahwa tentara Grup Wagner memang diperintahkan untuk melakukan kekerasan.

Baca Juga: Vladimir Putin Akan Menghilang dalam Tiga Bulan ke Depan, CIA Sebut Dia Terserang Lumpuh

"The 'porter' sangat senang. Di sini tertulis 'untuk kekerasan'. Kekerasan diperintahkan? Dapatkan," kata Roman.

Wagner diduga didanai oleh Yevgeny Prigozhin, seorang pengusaha kuat yang terkait erat dengan Vladimir Putin.

Kelompok ini didirikan pada 2014 untuk mendukung separatis pro-Rusia di Ukraina timur, lapor Daily Star.

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Kehabisan Rudal, Peluang Terbaik Tentara Ukraina untuk Meraih Kemenangan

Wagner dilaporkan telah memindahkan sebagian besar tentaranya yang telah berperang di Libya ke Ukraina untuk mendukung pasukan Putin dalam upaya merebut sebanyak mungkin wilayah timur Ukraina.

Diduga tentara dari kelompok brutal memperkosa ibu baru di bangsal bersalin di Republik Afrika Tengah (CAR) pada 10 April.

Pejabat rumah sakit di kamp militer Henri Izamo di Bangui mengatakan kepada kepala militer CAR bahwa tiga tentara bayaran Rusia memperkosa petugas kesehatan dan beberapa wanita yang baru saja melahirkan.

Baca Juga: China Bakal Mengikuti Langkah yang Diambil Vladimir Putin, Keterlibatan AS Bisa Memicu Perang Dunia Ketiga

Kelompok ini telah digunakan dalam konflik di seluruh dunia, sebagai sumber daya militer Rusia dan dikaitkan dengan kekejaman dan dugaan kejahatan perang atas serangan kekerasan yang tak terhitung jumlahnya.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah