Perang Uni Soviet-Finlandia Sudah Terjadi Dua Kali, Jenderal Timo Kivinen: Rusia Sulit Mengunyah Ukraina

- 3 Juli 2022, 20:08 WIB
Tentara Finlandia berbicara selama latihan Lightning Strike 22 pada 23 Mei.*
Tentara Finlandia berbicara selama latihan Lightning Strike 22 pada 23 Mei.* /Reuters/

“Kami telah secara sistematis mengembangkan pertahanan militer kami tepat untuk jenis peperangan yang sedang dilancarkan di sana (di Ukraina), dengan penggunaan besar-besaran senjata, pasukan lapis baja dan juga angkatan udara,” kata Kivinen.

"Ukraina telah menjadi gigitan yang sulit untuk dikunyah (untuk Rusia) dan begitu juga Finlandia," ucap Kivinen yang dikutip Mirror.

Baca Juga: Model Bikini Asal Brasil Berpose di Tank Bebek Duduk Rusia yang Rusak, Besoknya Diancam Akan Dibakar

Sekitar 100.000 orang Finlandia terbunuh selama dua perang yang dilakukan Finlandia melawan Uni Soviet dan kehilangan sepersepuluh wilayahnya.

Negara berpenduduk 5,5 juta ini memiliki kekuatan pasukan masa perang sekitar 280.000 dengan 870.000 dilatih sebagai tentara cadangan.

Itu tidak menghapuskan wajib militer untuk laki-laki seperti yang dilakukan banyak negara barat lainnya setelah berakhirnya Perang Dingin.

Baca Juga: Perwira Tinggi Belarus Mulai Berontak Melawan Vladimir Putin, Tidak Ingin Terlibat Perang di Ukraina

Finlandia telah membangun salah satu artileri terkuat di Eropa dan telah menimbun rudal jelajah dengan jangkauan hingga 370 km (230 mil).

Ini menghabiskan 2% dari PDB untuk pertahanan, tingkat yang lebih tinggi dari banyak negara NATO.

Mereka memesan empat kapal perang baru, serta 64 jet tempur F-35 dari raksasa pertahanan AS Lockheed Martin.

Halaman:

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Mirror


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x