ZONA PRIANGAN - Rusia membuka peluang negara NATO atau pasukan PBB masuk ke Ukraina setelah terindikasi mencuri gandum Ukraina.
Tetapi pasukan Inggris atau Amerika Serikat harus menahan diri masuk ke Ukraina, karena itu bisa menimbulkan konflik lebih tajam.
Hal yang berbeda jika yang dikirim ke Kiev adalah pasukan PBB dengan dalih melindungi produk biji-bijian Ukraina.
Mantan perwira militer dan ahli senjata kimia Hamish de Breton-Gordon mengatakan kepada Express.co.uk, Barat bisa membentuk "Tentara Perserikatan Bangsa-Bangsa".
Tentara PBB lebih realistis untuk melindungi atau merebut kembali gandum Ukraina yang dicuri pasukan Vladimir Putin.
Menurut Hamish, pengiriman pasukan PBB merupakan opsi yang "realistis", karena tidak akan menimbulkan gejolak dibandingkan pasukan Inggris atau Amerika yang dikirim.
Baca Juga: Tiga Brigade Ukraina Lakukan Pengepungan Terhadap Konvoi Senjata Rusia, Ini yang Terjadi di Kharkiv
Tetapi De Bretton-Gordon memperingatkan bahwa langkah seperti itu "pasti" akan dilihat sebagai eskalasi oleh Kremlin.
Jika pasukan Rusia menyerang pasukan PBB di lapangan di Ukraina, Hamish mengklaim bahwa ini akan dilihat sebagai "carte blanche" bagi sekutu NATO untuk pergi ke Ukraina dan mendorong Rusia keluar.
Akibat Pasal 5 NATO, prinsip pertahanan kolektif, ini bisa memicu konflik global.
Ini terjadi di tengah meningkatnya tuduhan bahwa pasukan Moskow di wilayah pendudukan Ukraina telah secara sistematis mencuri biji-bijian dan produk lainnya dari petani lokal.
Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solskyi pada bulan April menuduh Rusia mencuri "beberapa ratus ribu ton" biji-bijian, dengan mengatakan: "Saya pribadi mendengar ini dari banyak pemilik silo di wilayah pendudukan."
"Ini benar-benar perampokan. Dan ini terjadi di mana-mana di wilayah pendudukan," ujar Mykola.
Baca Juga: Drone Leleka Milik Ukraina Masuk Wilayah Rusia, Temukan Rahasia Vladimir Putin yang Mengerikan
Berbicara kepada Express.co.uk tentang gandum, Hamish berkata: "Saya pikir ini akan menjadi masalah yang lebih besar."
"Saya merasa NATO dan negara-negara lain sedang mencari cara untuk mendapatkan biji-bijian itu dari Ukraina dan saya pikir sudah waktunya PBB menempatkan beberapa pasukan di lapangan untuk mengeluarkan biji-bijian itu."
"Sekarang dunia tahu bahwa Rusia sebenarnya mencuri biji-bijian itu - biji-bijian yang diperuntukkan bagi orang-orang termiskin di Afrika dan Asia," ucap Hamish.***