Pemimpin DPR Tuduh Tentara Ukraina Lakukan Serangan Barbar yang Menghancurkan Terminal Bus, 2 Warga Tewas

- 15 Juli 2022, 12:12 WIB
Regu penyelamat menolong warga sipil yang menjadi korban perang Rusia-Ukraina.*
Regu penyelamat menolong warga sipil yang menjadi korban perang Rusia-Ukraina.* /Telegram /TRO_DPR

ZONA PRIANGAN - Pemimpin Republik Rakyat Donetsk (DPR), Denis Pushilin menuduh tentara Ukraina melakukan serangan barbar dengan target warga sipil.

Denis Pushilin melaporkan, serangan terbaru pejuang Kiev dengan menggunakan howitzer 777 bantuan Amerika Serikat, hanya menabrak fasilitas terminal bus.

Tidak ada instalasi militer di lokasi ledakan. Serangan itu menewaskan dua warga sipil dan enam lainnya mengalami luka-luka.

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Berangkat dari Belarus, Serbu Bandara Antonov Hostomel Menggunakan Helikopter

Menurut Denis Pushilin, di antara para korban adalah seorang wanita muda yang akan pulang kerja dan seorang sopir bus.

Memposting di saluran Telegram, Denis Pushilin mengungkapkan, insiden artileri Ukraina menabrak fasilitas sipil terjadi untuk kesekian kalinya.

Denis Pushilin menggambarkan serangan itu sebagai "penembakan lain yang disengaja terhadap warga sipil di republik."

Baca Juga: Rusia Bikin Kejutan Lepaskan Rudal dari Kapal Selam di Laut Hitam Menghancurkan Kota Vinnytsia

Sebaliknya, kubu Ukraina pun menuduh pasukan Vladimir Putin kembali menyerang warga sipil di Kota Vinnytsia.

Pihak berwenang di Kiev mengklaim Moskow menyerang Kota Vinnytsia dengan rudal, yang diduga menewaskan 20 orang, termasuk tiga anak, dengan 52 lainnya terluka.

Militer Rusia tidak segera mengomentari serangan itu. Ukraina menyebut serangan rudal dilepaskan dari kapal selam di Laut Hitam.

Baca Juga: HIMARS Bantuan Amerika Serikat Kembali Membantu Ukraina Meledakkan Gudang Amunisi di Distrik Azotny Donetsk

Pemimpin Redaksi RT Margarita Simonyan mengutip seorang pejabat pertahanan Rusia yang mengkonfirmasi serangan itu.

Pejababat yang bersangkutan mengklaim bahwa serangan itu menargetkan sebuah bangunan yang telah digunakan sebagai tempat penampungan sementara bagi para pejuang “Nazi”.

Baik Kiev dan Moskow telah berulang kali menuduh satu sama lain mengenai sasaran sipil. Rusia bersikeras bahwa hanya objek militer yang ditargetkan.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x