"Keempat pria itu dihukum oleh pengadilan militer dalam persidangan yang sangat rahasia dan sangat tidak adil".
Thazin Nyunt Aung, istri Phyo Zeyar Thaw, mengatakan melalui telepon petugas penjara tidak membiarkan keluarga mengambil mayat.
Orang-orang itu ditahan di penjara Insein era kolonial dan seseorang yang mengetahui peristiwa itu mengatakan bahwa keluarga mereka mengunjunginya Jumat lalu.
Hanya satu kerabat yang diizinkan untuk berbicara dengan para tahanan melalui platform online, tambah sumber itu.
"Saya bertanya (pejabat penjara) mengapa Anda tidak memberi tahu saya atau putra saya bahwa itu adalah pertemuan terakhir kami... Saya merasa sedih karenanya," kata Khin Win Tint, ibu dari Phyo Zeyar Thaw, mengatakan kepada BBC Burma.
Baca Juga: Bavarian Nordic Tengah dalam Pembicaraan untuk Memperluas Produksi Vaksin Cacar Monyet
Media pemerintah melaporkan eksekusi pada hari Senin dan juru bicara junta Zaw Min Tun kemudian mengkonfirmasi hukuman tersebut kepada Voice of Myanmar. Keduanya tidak memberikan rincian waktunya.
Eksekusi sebelumnya di Myanmar dilakukan dengan cara digantung.
Sebuah kelompok aktivis, Asosiasi Bantuan Tahanan Politik (AAPP), mengatakan eksekusi yudisial terakhir Myanmar terjadi pada akhir 1980-an dan sejak kudeta 117 orang telah dijatuhi hukuman mati.