Juru bicara junta bulan lalu membela hukuman mati, mengatakan itu dibenarkan dan digunakan di banyak negara.
Amerika Serikat berjanji untuk bekerja dengan sekutu regional untuk meminta pertanggungjawaban militer yang berkuasa dan menyerukan penghentian kekerasan dan pembebasan tahanan politik.
"Amerika Serikat mengutuk dengan keras eksekusi keji rezim militer Burma terhadap aktivis pro-demokrasi dan pemimpin terpilih," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.
Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), memohon dalam sebuah surat pada bulan Juni kepada kepala junta Min Aung Hlaing untuk tidak melakukan eksekusi, menyampaikan keprihatinan mendalam di antara tetangga Myanmar.
"Bahkan rezim militer sebelumnya, yang memerintah antara tahun 1988 dan 2011, berani menerapkan hukuman mati terhadap tahanan politik," kata anggota parlemen Malaysia Charles Santiago, ketua Parlemen ASEAN untuk Hak Asasi Manusia.
Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi mengatakan eksekusi itu bertentangan dengan desakan berulang kali Jepang untuk resolusi damai dan pembebasan tahanan, dan selanjutnya akan mengisolasi Myanmar.
Baca Juga: AS Dapat Mengambil Tindakan Terhadap Junta Militer Myanmar
Kementerian luar negeri China mendesak semua pihak di Myanmar untuk menyelesaikan konflik dengan benar dalam kerangka konstitusionalnya.