Israel Menuntut Pembubaran Panel PBB Terkait Persoalan Gaza

- 1 Agustus 2022, 15:01 WIB
Israel telah memboikot penyelidikan dan melarang penyelidiknya untuk masuk.
Israel telah memboikot penyelidikan dan melarang penyelidiknya untuk masuk. /Reuters

ZONA PRIANGAN - Israel pada hari Minggu menuntut agar panel PBB yang menyelidiki perang 2021 dengan militan Palestina dibubarkan, mengutuk pernyataan yang dibuat oleh salah seorang anggotanya sebagai anti-Semit.

Dalam sebuah surat yang dilayangkan kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Perdana Menteri Israel Yair Lapid mengutip komentar anggota komisi penyelidikan Dewan Hak Asasi Manusia PBB Miloon Kothari dalam sebuah wawancara.

"Kami sangat kecewa dengan media sosial yang sebagian besar dikendalikan oleh lobi Yahudi atau LSM tertentu, banyak uang yang dicurahkan untuk mencoba mendiskreditkan kami," kata Kothari dalam podcast Mondoweiss 25 Juli, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

Baca Juga: Video Mengejutkan Beredar, Tentara Rusia Diduga Mengebiri Tahanan Ukraina

Israel telah memboikot penyelidikan dan melarang penyelidiknya masuk. Dikatakan temuan sementara panel pada bulan Juni adalah yang terbaru dari serangkaian laporan yang bias.

"Perang melawan antisemitisme tidak bisa dilancarkan dengan kata-kata saja, perlu tindakan. Ini saatnya bertindak, saatnya untuk membubarkan Komisi", kata Lapid.

"Komisi ini tidak hanya mendukung antisemitisme - ini memicunya," tambahnya.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Senin 1 Agustus 2022: Andin Kian Dekat dengan Sienna, Hari Naas Ricky Tiba, Elsa Tersangka

Juru bicara PBB tidak segera menanggapi permintaan komentar. Tetapi Mondoweiss menerbitkan sebuah surat oleh kepala komisi Navi Pillay, di mana dia mengatakan bahwa komentar Kothari sengaja diambil di luar konteks.

Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya, termasuk Jerman, Inggris dan Austria juga mengutuk pernyataan Kothari sebagai anti-Semit.

"Pernyataan yang tidak dapat diterima ini dengan sedih memperburuk keprihatinan mendalam kami tentang sifat terbuka dan cakupan COI yang terlalu luas dan perlakuan HRC yang tidak proporsional dan bias terhadap Israel," tweet utusan AS untuk dewan Michele Taylor di Twitter.

Baca Juga: Jepang Melaporkan Kasus Covid-19 Mingguan Terbanyak di Dunia Termasuk Rekor Harian 233.100 Kasus

Sementara dipicu oleh konflik Gaza 11 hari Mei 2021, mandat penyelidikan mencakup dugaan pelanggaran hak asasi manusia sebelum dan sesudah itu dan berusaha untuk menyelidiki akar penyebab ketegangan.

Sedikitnya 250 warga Palestina dan 13 orang di Israel tewas dalam pertempuran sengit, di mana gerilyawan Gaza menembakkan roket ke kota-kota Israel dan Israel melakukan serangan udara melintasi daerah kantong pantai.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah