ZONA PRIANGAN - Pasukan Vladimir Putin mengklaim telah menghancurkan pertahnan tentara Ukraiana di Desa Pisky, Donetsk.
Serangan prajurit Kremlin itu menggunakan bom termobarik meledakkan sejumlah bangunan blok flat. Mereka menduga pejuang Kiev bersembunyi di gedung tersebut.
Desa Pisky merupakan benteng terakhir tentara Ukraina di wilayah Donetsk. Sejauh ini, Ukraina mengklaim Pisky masih berada dalam kendalinya.
Dalam tayangan video yang dibagikan di media sosial, pasukan Moskow menembakkan bom vakum dengan target blok flat di Desa Pisky.
Rekaman udara menunjukkan satu set bangunan yang menjadi sasaran penembakan, dengan deflagrasi yang mengakibatkan ledakan terang dan asap mengepul.
Sebuah video close-up mengungkapkan daerah tersebut sebelumnya menjadi sasaran karena blok flat tampak rusak berat akibat serangan tersebut.
Puing-puing terlihat terlempar ke daerah sekitarnya saat asap putih mulai naik ke langit, lapor Express.
Enam ledakan tambahan, yang tampaknya dipicu oleh jumlah serangan yang setara, kemudian dapat terlihat di seluruh area perumahan.
Publikasi Ukraina Obozrevatel melaporkan bahwa Rusia telah menggunakan sistem penyembur api berat TOS-1A "Sonstepok" untuk menembaki desa tersebut.
Baca Juga: 13.000 Prajurit Belarus Setuju Mendukung Serangan Pasukan Vladimir Putin ke Wilayah Ukraina
Mereka mengklaim Pisky "hancur total" di bawah tembakan senjata berat Rusia.
Menurut surat kabar itu, tentara Moskow mengklaim keberhasilan serangan gencar di desa di platform sosial.
Sebuah akun Rusia yang membagikan rekaman pengeboman menulis: "Kami telah memberi tahu Anda tentang karakteristik TOS-A1 'Sontsepok', saatnya untuk menunjukkannya dalam aksi."
Akun yang membagikan video itu menunjukkan bahwa tembakan yang ditujukan ke blok flat itu menargetkan tentara Ukraina "bersembunyi di gedung-gedung yang hancur, tetapi roket yang terbang ke sana tidak meninggalkan peluang."
Dilaporkan, Rusia telah mengklaim bahwa flat tersebut pertama kali dikosongkan pada tahun 2015 ketika Pisky diubah menjadi "distrik militer".
Pisky telah menjadi pusat pertempuran sengit antara Rusia dan Ukraina selama seminggu terakhir.***