Melonjaknya permintaan telah memaksa Bogdanka dan tambang lainnya yang dikendalikan negara untuk menjatah penjualan atau menawarkan bahan bakar kepada pembeli individu melalui platform online, dalam jumlah yang terbatas.
Artur yang tidak mau menyebutkan nama lengkapnya mengatakan, dia telah mengumpulkan dokumen dari keluarga besarnya dengan harapan dapat mengambil semua alokasi bahan bakar sekaligus.
Tambang tersebut berencana menjual bahan bakar untuk sekitar 250 rumah tangga pada hari Jumat dan akan melanjutkan penjualan selama akhir pekan untuk memangkas waktu tunggu, kata Dorota Choma, juru bicara tambang Bogdanka kepada Reuters.
Batasan tersebut diberlakukan untuk mencegah penimbunan dan pencatutan, atau bahkan calo antrian, kata Choma.
Seperti semua tambang batu bara di Polandia, Bogdanka biasanya menjual sebagian besar batu bara yang dihasilkannya ke pembangkit listrik. Tahun lalu, ia menjual kurang dari 1% dari outputnya ke klien individu sehingga tidak memiliki logistik untuk menjual bahan bakar langsung ke pembeli ritel.
Lukasz Horbacz, kepala Kamar Dagang Batubara Polandia, mengatakan penurunan impor Rusia dimulai pada Januari ketika Moskow mulai menggunakan jalur kereta api untuk transportasi militer.
"Tetapi alasan utama dari kelangkaan tersebut adalah embargo yang langsung berlaku. Itu membuat pasar terbalik," katanya kepada Reuters.
Seorang juru bicara Weglokoks, pedagang batu bara milik negara yang ditugaskan oleh pemerintah untuk meningkatkan impor dari negara lain menolak berkomentar, sementara kementerian iklim tidak dapat dimintai komentar. Pejabat pemerintah telah berulang kali mengatakan Polandia akan memiliki cukup bahan bakar untuk memenuhi permintaan.