Prajurit Chechnya Ikut Menjadi Korban Tewas ketika Pejuang Kiev Menghancurkan Pangkalan Militer Svatove

- 22 September 2022, 19:02 WIB
Asap mengepul di atas sisa-sisa bangunan yang dihancurkan oleh serangan militer di Lysychansk, wilayah Luhansk, Ukraina pada 17 Juni 2022.*
Asap mengepul di atas sisa-sisa bangunan yang dihancurkan oleh serangan militer di Lysychansk, wilayah Luhansk, Ukraina pada 17 Juni 2022.* /Oleksandr Ratushniak /Reuters

ZONA PRIANGAN - Tentara Ukraina terus mengejar pasukan Vladimir Putin hingga ke wilayah Luhansk. Setelah membebaskan Bilohorivka, kini pejuang Kiev menghancurkan pangkalan militer Rusia di Svatove.

Serangan terbaru tentara Ukraina dilaporkan menewaskan sekira 250 pasukan Kremlin. Ada dugaan, korban tewas itu bukan hanya tentara Kremlin, tapi juga prajurit Chechen dari Chechnya.

Selama ini ada beberapa prajurit Chechnya yang ditempatkan di Luhansk untuk membantu pertahanan pasukan Vladimir Putin.

Baca Juga: Pejabat Rusia di Krimea Mulai Takut Serangan Ukraina, Mereka Ramai-ramai Menjual Rumah dan Pindah ke Moskow

Serhiy Haidai, kepala Administrasi Sipil-Militer Regional Luhansk melaporkan, serangan pejuang Kiev membobol pertahanan Rusia di Kota Svatove.

Menurut Serhiy Haidai, pejuang Chechnya - sering ditampilkan sebagai salah satu pasukan elit Rusia - diperkirakan berada di lokasi, saat serangan balasan terjadi.

Dalam sebuah pernyataan, Haidai mengatakan: "Menurut informasi awal, 250 orang Rusia berakhir sebagai 200 dan 300."

Baca Juga: Keberhasilan Tentara Ukraina Membuat Takut Belarus, Aleksandr Lukashenko Khawatir Digulingkan

Kode 200 merujuk kepada tentara yang tewas, sedangkan istilah 300 untuk tentara yang terluka. Itu istilah slank di militer, tulis Express.

Serhiy Haidai menambahkan, prajurit Chechnya ikut menjadi korban tewas dalam pertempuran di Kota Svatove.

Itu terjadi sehari setelah Haidai mengatakan angkatan bersenjata Ukraina "mengendalikan penuh" Bilohorivka, Oblast Luhansk - 52 mil dari Svatove.

Baca Juga: Polisi Lokal Ukraina Lebih Memilih Bergabung ke Pasukan Vladimir Putin, Kini Melarikan Diri ke Rusia

Dia mengungkapkan: “Ini adalah pinggiran kota Lysychansk. Segera kita akan mengusir penajah ini keluar dari sana dengan sapu."

“Selangkah demi selangkah, sentimeter demi sentimeter, kami akan membebaskan seluruh tanah kami dari penjajah,” tegasnya.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x