PM India Narendra Modi Berkomentar kepada Putin: Bukan Era Perang, Moskow pun Langsung Bereaksi

- 24 September 2022, 08:01 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri India Narendra Modi menghadiri pertemuan di sela-sela KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di Samarkand, Uzbekistan, 16 September 2022.
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri India Narendra Modi menghadiri pertemuan di sela-sela KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di Samarkand, Uzbekistan, 16 September 2022. /Sputnik/Alexandуr Demyanchuk/Pool via REUTERS

ZONA PRIANGAN - Rusia bereaksi terhadap pernyataan PM India Narendra Modi pada Jumat terhadap Putin yang mengatakan,"Bukan era perang".

Rusia telah mengumumkan bahwa mereka akan berhenti memasok minyak ke pasar dunia jika batas harga yang diusulkan oleh negara-negara G7 tidak adil.

"Jika kami mendapatkan harga yang tidak adil dan tidak dapat diterima, kami akan berhenti memasok minyak ke pasar dunia," kata duta besar Rusia untuk India Denis Alipov dalam sebuah pers konferensi, dikutip ZonaPriangan.com dari Press Trust of India.

Baca Juga: Ancaman yang Dilontarkan oleh Putin Ditanggapi dengan Serius oleh Inggris

Lebih lanjut Denis Alipov mengatakan penghentian pasokan juga akan dilakukan terhadap negara-negara yang terlibat dalam inisiatif pagu harga Amerika.

Saat ditanya soal seruan PM India Narendra Modi kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengakhiri peperangan di Ukraina, Denis Alipov menjawab bahwa pernyataan itu sejalan dengan posisi India tentang masalah tersebut.

"Barat hanya menggunakan kutipan yang sesuai dengan mereka, tetapi mengabaikan yang lainnya," katanya.

Baca Juga: Putin Mengerahkan Lebih Banyak Pasukannya ke Ukraina, Menuduh Barat Ingin Menghancurkan Rusia

Dalam pertemuan dengan Putin di Samarkand, Modi mengatakan kepada pemimpin Rusia itu bahwa "era sekarang bukanlah perang".

Beberapa pemimpin dunia menganggap pernyataan itu sebagai teguran publik.
Dia mengatakan bahwa Rusia tidak akan mengikuti mekanisme apa pun yang akan merugikan kepentingan komersialnya.

Karena dampak sanksi Barat terhadap Rusia minimal, negara-negara G7 dan Uni Eropa membahas batas harga minyak untuk minyak mentah Rusia dan produk olahan untuk membatasi pendapatan Kremlin.

Baca Juga: Putri Wales Bertemu dengan Ibu Negara Ukraina Olena Zelenskiy, Sehari Sebelum Prosesi Pemakaman Ratu Elizabeth

Awal bulan ini, sebuah pernyataan dari menteri keuangan G7 mengungkapkan bahwa pagu harga dibuat khusus untuk mengurangi pendapatan Rusia dan kemampuan untuk membiayai perang di Ukraina.

Alipov mengatakan bahwa pembatasan harga akan menyebabkan kelangkaan minyak yang akut di pasar dunia dan harga akan naik tajam.

Amerika Serikat telah meminta India untuk bergabung dengan koalisi untuk mengekang harga minyak Rusia, tetapi New Delhi mengatakan akan mempelajari proposal tersebut dengan cermat sebelum membuat keputusan apa pun.

Baca Juga: Taiwan Mendapat 'Undangan Khusus' untuk Menandatangani Buku Belasungkawa Ratu Elizabeth II

"Sejauh ini, India mewaspadai ide ini. Itu tidak melayani kepentingan India," kata Alipov, mengakui bahwa India akan mengejar kepentingannya sendiri jika langkah seperti itu terwujud.

Alipov mengatakan bahwa jika langkah seperti itu dilakukan, itu akan berdampak negatif pada hubungan Rusia dengan Pakistan.

Mengenai laporan tentang Pakistan yang mentransfer senjata ke Ukraina, Alipov mengatakan jika pengiriman seperti itu terjadi, itu akan berdampak negatif pada hubungan Rusia dengan Pakistan.

Baca Juga: Berikut Ini 'Run Down' Pemakaman Kenegaraan Ratu Elizabeth II Pada Hari Ini di Westminster Abbey

"Ada laporan yang belum dikonfirmasi saat ini. Saya tidak tahu faktanya. Jika kami mendapat konfirmasi bahwa ini akan berdampak pada hubungan kami dengan Pakistan, tidak ada keraguan tentang itu," kata duta besar Rusia.***

Editor: Toni Irawan

Sumber: Press Trust of India (PTI)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah