ZONA PRIANGAN - Ancaman dari senator Moskow, Alexander Bashkin yang mengatakan Rusia akan melakukan perang tanpa aturan mulai jadi kenyataan.
Pasukan Vladimir Putin dari semalam hingga Minggu dini hari menyerang Kota Zaporizhzhia dengan rudal yang mematikan.
Sebanyak 12 rudal dilepaskan secara acak dan sebagian besar menghancurkan fasilitas sipil, seperti flat 9 lantai.
Baca Juga: Ngeri, Rusia Bakal Lakukan Perang Tanpa Aturan Sebagai Balasan Terhadap Serangan di Jembatan Kerch
Alexander Bashkin sebelumnya mengatakan, perang tanpa aturan sebagai jawaban dari serangan terhadap Jembatan Kerch Krimea.
Sementara pihak berwenang Ukraina belum mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, Kiev cuma merayakan insiden dengan mengatakan Krimea saat ini makin hangat.
Pasukan Kremlin membuktikan kekuatan merak dengan menargetkan blok-blok flat perumahan yang dipenuhi warga sipil.
Baca Juga: Lumba-lumba Militer Rusia Gagal Menjaga Jembatan Kerch, Pasukan Vladimir Putin dalam Bahaya
Oleksandr Starukh, Gubernur Ukraina di wilayah Zaporizhzhia, melaporkan 12 rudal Rusia telah menghantam kota itu.
Sebuah blok sembilan lantai mengalami kerusakan struktural yang parah dan lima bangunan tempat tinggal lainnya di dekatnya hampir seluruhnya rata.
Setidaknya 12 orang tewas dalam serangan itu, dengan tambahan 49 orang dirawat di rumah sakit karena luka-luka mereka.
Baca Juga: Jembatan Kerch Runtuh, Warga Krimea Panik Stok Bensin Tinggal 2 Bulan, Sembako Dibatasi 3 Kilogram
Pemboman dilaporkan dimulai sekitar pukul dua pagi, waktu setempat, yang berarti banyak penduduk berada di rumah dan tertidur ketika apartemen diserang.
Menulis di Telegram, Starukh mengatakan: "Pekerja penyelamat, dokter, dan semua seri terkait sedang mengatasi tragedi di kota."
Dia menambahkan: “Mungkin ada orang di bawah reruntuhan. Sebuah operasi penyelamatan sedang berlangsung di tempat kejadian."
“Delapan orang telah diselamatkan. Para korban diberikan bantuan yang diperlukan,” tuturnya yang dikutip Express.
Dia melaporkan sebagian besar roket telah menargetkan blok perumahan bertingkat tinggi, menyebabkan kerusakan besar pada rumah-rumah sipil. Dia menambahkan, 20 mobil yang diparkir di dekat gedung juga mengalami kerusakan.
Menyusul kabar terbaru dari Gubernur kota, Sekretaris Dewan Kota Anatoliy Kurtev melaporkan jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 17 orang.
Penasihat pemerintah Ukraina Anton Gerashchenko juga melaporkan 17 orang tewas dalam serangan tersebut.
Menulis di Twitter, Gerashchenko mengatakan: “Rusia tidak dapat merespons di medan perang dan karena itu menyerang kota-kota di belakang.”
Kota ini terletak 80 mil dari pembangkit nuklir Zaporizhzhia, sebuah situs yang dikendalikan oleh pasukan Rusia, namun pembangkit tersebut tetap beroperasi berkat staf Ukraina yang terus melakukan tanggung jawab pemeliharaan.***